Atasi Banjir di Kota Tangerang, Pemerintah Pusat Siap Kucurkan Dana Normalisasi Kali Angke

Pemerintah Pusat Siap Kucurkan Dana Normalisasi Kali Angke
Sumber :
  • Pemkot Tangerang

VIVA Tangerang – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam menangani persoalan banjir kini mendapat dukungan signifikan dari pemerintah pusat. Setelah melalui serangkaian koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Pemerintah Provinsi Banten dan daerah-daerah tetangga, pemerintah pusat menyatakan kesiapannya untuk mengucurkan dana guna pembangunan fisik normalisasi Kali Angke, sebagai bagian dari solusi jangka panjang pengendalian banjir di Kota Tangerang.

Normalisasi Kali Angke: Proyek Strategis Atasi Banjir di Wilayah Rawan

5 Zodiak yang Paling Sulit Percaya Sama Orang Baru: Hati-Hati Dulu Sebelum Dekat

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, menyampaikan bahwa kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Angke dan Kali Sabi menjadi titik fokus normalisasi. Wilayah-wilayah terdampak seperti Kecamatan Pinang, Karang Tengah, Ciledug, Cipondoh, dan sekitarnya menjadi prioritas utama karena selama ini sering mengalami banjir akibat kapasitas aliran yang tidak memadai.

"Kami dalam proses koordinasi terakhir diminta segera menyelesaikan pembebasan lahan di sepanjang Kali Angke. Setelah itu, pemerintah pusat akan siap menggelontorkan dana untuk pelaksanaan konstruksi fisik," ujar Taufik seperti dilansir laman resmi Pemkot Tangerang, Selasa 15 Juli 2025.

Situasi Gaza Kian Mencekam, PBB Desak Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan Segera

Dalam proyek ini, Pemkot Tangerang bertanggung jawab atas proses pembebasan lahan menggunakan anggaran perubahan tahun ini. Sedangkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir akan ditangani oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane.

Perkuat Infrastruktur Turap dan Perencanaan Teknis DED

Selain fokus pada normalisasi sungai, Pemkot Tangerang juga tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) sebagai bagian dari rencana penguatan turap di sejumlah titik rawan. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap banjir yang terjadi karena rembesan dan limpasan air sungai akibat turap yang sudah tak mampu menahan volume air.

Halaman Selanjutnya
img_title
Bisnis Jualan Martabak Mini untuk Anak Sekolah, Modal Kecil Untung Besar!