Sidak Keamanan Takjil oleh Dinkes Kota Tangerang: Warga Diimbau Lebih Selektif dalam Memilih Makanan untuk Berbuka Puasa

Dinkes Kota Tangerang Sidak Keamanan Takjil.
Sumber :
  • Pemkot Tangerang

VIVA Tangerang – Di bulan Ramadan, masyarakat biasanya sudah mulai berburu takjil sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Takjil yang segar dan bervariasi, mulai dari gorengan, buah, hingga makanan khas lainnya, memang selalu menjadi pilihan yang menggoda hati. Namun, di balik kelezatannya, ada tantangan untuk memastikan bahwa jajanan yang dikonsumsi aman dan tidak mengandung bahan berbahaya. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap keamanan takjil yang dijual di berbagai kawasan di kota tersebut.

Sidak Keamanan Takjil di 13 Kecamatan

Sidak keamanan takjil yang digelar oleh Dinkes Kota Tangerang dimulai pada hari Senin 3 Maret 2025 dan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, melibatkan 13 kecamatan di wilayah Kota Tangerang. Kegiatan inspeksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa jajanan takjil yang diperjualbelikan di pasaran bebas dari bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan.

Pada hari pertama sidak, petugas Dinkes mengunjungi enam kecamatan, salah satunya adalah kawasan Metropolis. Di sana, petugas melakukan pengecekan dan membeli berbagai jenis takjil yang banyak dijual oleh pedagang, seperti otak-otak, pacar cina, tahu gejrot, gorengan, cilok, dan nasi ayam fillet. Sebanyak 25 sampel takjil langsung diuji menggunakan rapid test kit yang dapat mendeteksi kandungan berbahaya dalam makanan tersebut.

Uji Keamanan Takjil: Fokus pada Bahan Berbahaya

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa tujuan utama dari uji rapid test pada takjil adalah untuk memastikan bahwa jajanan yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Terdapat empat jenis kandungan yang dilarang keras untuk digunakan dalam makanan, yaitu rhodamin B, formalin, boraks, dan methanyl yellow. Bahan-bahan ini sering kali digunakan untuk mempercantik tampilan makanan, namun dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu.

"Melalui sidak ini, Pemkot Tangerang ingin memastikan bahwa takjil yang beredar di pasaran aman dan tidak mengandung bahan berbahaya. Hal ini penting agar masyarakat merasa terlindungi dan tidak perlu khawatir tentang keamanannya ketika membeli takjil untuk berbuka puasa," ujar dr. Dini Anggraeni dikutip dari laman resmi Pemkot Tangerang, Selasa 4 Maret 2025.

Hasil Sidak dan Pembinaan untuk Pedagang

Meskipun hasil uji rapid test yang dilakukan pada sidak pertama ini masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut melalui uji laboratorium untuk memastikan kandungan pasti dari makanan yang diuji, namun dr. Dini mengungkapkan bahwa pada umumnya, hasil uji keamanan takjil di Kota Tangerang selama beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Angka keamanan takjil di Kota Tangerang tahun lalu tercatat mencapai 98 persen, yang menunjukkan bahwa mayoritas pedagang telah mematuhi standar keamanan pangan.

Selain melakukan pemeriksaan, petugas juga memberikan pembinaan kepada para pedagang takjil mengenai pentingnya pengelolaan makanan yang aman dan sehat. Pembinaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pedagang tentang pentingnya memilih bahan-bahan yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Imbauan untuk Pedagang dan Konsumen

dr. Dini juga memberikan imbauan kepada para pedagang takjil untuk lebih selektif dalam memilih bahan baku yang digunakan untuk membuat takjil. Ia menyarankan agar pedagang tidak tergoda untuk menggunakan bahan yang berpotensi berbahaya demi meningkatkan penampilan atau daya tarik produk mereka. Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat sebagai konsumen untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih takjil yang akan dibeli. Jangan mudah tergoda oleh warna-warna mencolok atau kekenyalan yang berlebihan pada makanan, karena hal tersebut bisa menjadi indikasi penggunaan bahan berbahaya.

"Masyarakat diharapkan untuk lebih bijak dalam memilih takjil. Pilihlah takjil yang terlihat segar dan alami, hindari yang memiliki warna yang terlalu mencolok atau tekstur yang tidak biasa. Jangan mudah tergiur dengan tampilan luar, karena bisa jadi bahan-bahan tersebut berbahaya bagi kesehatan," imbuh dr. Dini.