Bidik Zero Emisi 2050, Kapasitas dan Daya Saing Pelaku Pasar Karbon Nasional Kian Diperkuat

Ilustrasi jejak karbon
Sumber :
  • DDC Engineering Solutions

Founder & CEO Fairatmos, Natalia Rialucky Marsudi, menambahkan bahwa karbon kredit merupakan instrumen penting untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.

MIND, Diet yang Lagi Tren di Korea Selatan. Begini Caranya!

Ia menekankan pentingnya pendekatan inklusif dalam pengembangan pasar karbon, di mana seluruh pihak, mulai dari korporasi, komunitas hutan desa, hingga masyarakat umum, perlu dilibatkan secara aktif.

“Cita-cita kami adalah menciptakan inklusivitas. Semua orang harus punya kesempatan yang sama untuk melihat peluang ini, bukan semata karena nilai ekonominya, tetapi karena sebagai negara yang menyumbang kepada emisi global, kita tidak bisa hanya mengandalkan segelintir pemain,” ujar Natalia.

Bagaimana Reaksi Masing-Masing Zodiak Saat Kena PHK?

Lebih lanjut, Natalia menyampaikan bahwa saat ini pengembangan proyek karbon di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari hambatan teknis hingga keterbatasan akses pendanaan iklim.

Wheels Coffee Roasters Juanda, Kedai Kopi yang Terinspirasi dari Penggunaan Kursi Roda Pemiliknya

Hal inilah yang menjadi alasan utama kehadiran Fairatmos, untuk menyediakan solusi berbasis teknologi dan menjembatani kesenjanganantara para penyedia (supplier) dan pembeli (buyer) kredit karbon.

Ia juga meyakini bahwa inisiatif seperti ICMA dapat menjadi katalis penting dalam mempersempit kesenjangan tersebut, dengan memberdayakan pelaku dari berbagai latar belakang agar dapat berpartisipasi secara adil, transparan, dan berkelanjutan dalam ekosistem karbon nasional.

Halaman Selanjutnya
img_title