Etika Curang: Apa yang Bisa Dipelajari dari Pebisnis “Abu-Abu”
Minggu, 14 September 2025 - 23:48 WIB
Sumber :
- VIVA
Banyak bisnis abu-abu akhirnya runtuh karena kehilangan kepercayaan pelanggan. Hal ini menjadi pengingat bahwa reputasi adalah aset terbesar dalam bisnis. Sekali rusak, sangat sulit dipulihkan.
4. Mengetahui Batas Etika
Melihat praktik abu-abu bisa menjadi cermin bagi kita: sampai di mana garis etis yang sebaiknya tidak dilanggar. Etika bukan hanya soal hukum, tapi juga soal kepercayaan dan keberlanjutan usaha.
Risiko yang Tak Boleh Diabaikan
Meskipun terkadang menguntungkan, praktik abu-abu sarat dengan risiko:
-
Sanksi hukum bila suatu saat aturan diperketat.
Kehilangan kepercayaan dari konsumen dan mitra.
-
Sulit berkembang karena investor enggan terlibat dengan bisnis bermoral abu-abu.
Halaman Selanjutnya
Etika curang dalam bisnis memang kerap menggoda karena menawarkan keuntungan cepat. Namun, kisah para pebisnis abu-abu justru menjadi pelajaran bahwa integritas dan reputasi jangka panjang jauh lebih berharga. Kreativitas dan fleksibilitas bisa diambil sebagai inspirasi, tetapi batas etika tetap harus dijaga.