Alasan Kenapa Tidak Semua Pengusaha Cocok Jadi CEO
- VIVA
VIVA Tangerang – Banyak orang mengira bahwa setiap pengusaha otomatis cocok menjadi seorang CEO (Chief Executive Officer). Padahal kenyataannya, tidak semua pemilik bisnis memiliki keterampilan dan mentalitas yang sesuai untuk menduduki posisi puncak tersebut. Menjadi pengusaha dan menjadi CEO adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama berhubungan dengan dunia bisnis.
Perbedaan Peran Pengusaha dan CEO
Seorang pengusaha biasanya berperan sebagai pencetus ide, pengambil risiko, serta orang yang berani memulai sesuatu dari nol. Mereka berfokus pada peluang bisnis, mencari modal, dan membangun jaringan. Sementara itu, seorang CEO lebih menitikberatkan pada pengelolaan organisasi agar tetap berjalan stabil dan berkembang. Tugas CEO mencakup manajemen tim, perencanaan strategis, pengawasan operasional, hingga menjaga hubungan dengan investor atau pemangku kepentingan.
Dengan kata lain, pengusaha lebih banyak berorientasi pada penciptaan, sedangkan CEO lebih fokus pada pengelolaan dan keberlanjutan.
Alasan Tidak Semua Pengusaha Cocok Jadi CEO
1. Perbedaan Keterampilan Manajerial
Banyak pengusaha memiliki ide brilian dan keberanian mengambil risiko, tetapi tidak semuanya memiliki keterampilan manajemen organisasi yang kompleks. Posisi CEO menuntut kemampuan memimpin tim besar, membuat kebijakan, hingga menyusun strategi jangka panjang yang konsisten.
2. Gaya Kepemimpinan yang Berbeda
Seorang pengusaha cenderung lebih spontan dan fleksibel, sedangkan CEO membutuhkan kedisiplinan tinggi, konsistensi, dan keteraturan dalam setiap langkah. Tidak semua pengusaha bisa beradaptasi dengan gaya kepemimpinan formal yang dibutuhkan untuk memimpin perusahaan besar.
3. Fokus pada Kreativitas vs Operasional
Pengusaha sering kali lebih menyukai tahap awal bisnis, seperti riset pasar dan pengembangan produk. Namun, seorang CEO dituntut mengelola operasional harian, keuangan, hingga hubungan antar divisi. Inilah perbedaan mendasar yang membuat tidak semua pengusaha merasa nyaman berada di kursi CEO.
4. Tekanan dan Tanggung Jawab yang Lebih Berat
Sebagai CEO, tanggung jawab tidak hanya pada bisnis, tetapi juga pada karyawan, pemegang saham, dan publik. Tekanan ini bisa jauh lebih besar dibandingkan pengusaha yang hanya berfokus pada ide bisnis. Tidak semua orang memiliki mentalitas untuk menanggung beban tersebut.
5. Kebutuhan Kolaborasi yang Tinggi
Seorang pengusaha kadang terbiasa bekerja sendiri atau dengan tim kecil. Sebaliknya, CEO harus mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari direksi, manajer, hingga regulator. Keterampilan komunikasi dan diplomasi menjadi kunci penting, yang belum tentu dimiliki semua pengusaha.
Menjadi pengusaha sukses tidak otomatis membuat seseorang cocok menjadi CEO. Peran CEO membutuhkan keterampilan manajemen, kepemimpinan formal, serta kemampuan mengelola organisasi besar yang berbeda dari jiwa kewirausahaan murni.
Namun, bukan berarti pengusaha tidak bisa menjadi CEO. Dengan pembelajaran, pengalaman, dan pendampingan yang tepat, seorang pengusaha tetap bisa mengasah kemampuan untuk memimpin perusahaannya sendiri secara profesional.
Intinya, tidak semua pengusaha cocok menjadi CEO, tetapi setiap pengusaha bisa belajar menjadi pemimpin yang lebih baik jika mau beradaptasi dengan tantangan baru.