Gaji Freelancer Tidak Tetap? Begini Cara Atur Uang Biar Nggak Bokek di Tengah Bulan!
- Freepik
VIVA Tangerang – Menjadi freelancer menawarkan kebebasan dalam bekerja, tetapi di balik fleksibilitas tersebut ada tantangan besar, yaitu penghasilan yang tidak menentu. Berbeda dengan karyawan tetap yang menerima gaji bulanan, seorang freelancer harus pintar mengatur arus keuangan agar tetap stabil. Di sinilah pentingnya financial planning untuk freelancer, sebuah strategi mengelola keuangan secara bijak meski pendapatan datang tidak teratur.
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Dengan catatan yang jelas, freelancer bisa mengetahui seberapa besar penghasilan rata-rata per bulan dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Aplikasi keuangan digital dapat menjadi alat praktis untuk memantau transaksi harian sekaligus memberi gambaran pola belanja.
Selanjutnya, freelancer perlu memiliki dana darurat. Karena pendapatan bisa naik turun, dana darurat akan menjadi penyelamat di saat penghasilan menurun atau ketika tidak ada proyek yang masuk. Idealnya, dana darurat yang disiapkan setara dengan kebutuhan hidup selama 6 bulan. Untuk mempermudah, sisihkan minimal 20% dari setiap pembayaran proyek ke rekening terpisah.
Selain dana darurat, freelancer juga harus mengatur prioritas keuangan. Bedakan antara kebutuhan pokok, gaya hidup, dan investasi. Jangan sampai pendapatan tinggi di satu bulan habis untuk konsumsi yang tidak penting. Prinsip 50-30-20 bisa diterapkan: 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk hiburan atau gaya hidup, dan 20% untuk tabungan serta investasi.
Berbicara soal investasi, freelancer sebaiknya mulai mengenal instrumen keuangan seperti reksa dana, obligasi, atau emas. Investasi ini bukan hanya untuk menambah kekayaan, tetapi juga menjaga nilai uang dari inflasi. Pilih instrumen yang sesuai profil risiko dan likuid, sehingga bisa dicairkan jika sewaktu-waktu diperlukan.
Hal lain yang sering terlupakan adalah asuransi. Freelancer tidak mendapat fasilitas asuransi kesehatan maupun pensiun dari perusahaan, sehingga perlu menyiapkan sendiri. Minimal, miliki asuransi kesehatan dasar dan pertimbangkan juga asuransi jiwa jika sudah berkeluarga. Dengan begitu, risiko finansial akibat sakit atau kecelakaan bisa diminimalkan.
Tak kalah penting, freelancer harus mengelola utang dengan bijak. Jika memang perlu menggunakan kartu kredit atau pinjaman, pastikan hanya untuk hal produktif dan sesuai kemampuan bayar. Hindari pinjaman online berbunga tinggi yang justru membuat kondisi keuangan semakin tertekan.