Cara Bangun Personal Branding untuk Pebisnis Kecil di Era Digital

Ilustrasi Bisnis.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Di era digital, bukan cuma produk yang harus bagus—siapa yang menjual juga ikut menentukan. Personal branding kini menjadi aset penting bagi para pelaku usaha, termasuk pebisnis kecil.

Tips Meningkatkan Produktivitas Tim dalam Bisnis Startup

 

Dengan personal branding yang kuat, pelanggan tidak hanya membeli produkmu, tapi juga percaya pada dirimu sebagai pemilik bisnis. Mereka merasa terhubung, loyal, bahkan merekomendasikan bisnismu ke orang lain.

Bagaimana Memilih Karir yang Sesuai dengan Kepribadian Anda

 


 

Apa Itu Personal Branding dalam Dunia Bisnis?

Strategi Pemasaran Digital untuk UMKM di Era Digitalisasi

 

Personal branding adalah cara kamu memperkenalkan dirimu dan nilaimu sebagai pelaku usaha kepada publik. Ini termasuk:

 

  • Gaya komunikasimu di media sosial,

  • Nilai-nilai yang kamu perjuangkan,

  • Kisah di balik usaha yang kamu bangun,

  • Gambar dan tone yang kamu pakai secara konsisten.

 

Contoh sederhana:
Seorang penjual kue rumahan yang konsisten bercerita tentang perjuangannya sebagai ibu rumah tangga bisa membangun kepercayaan dan kedekatan emosional dengan pelanggan.

 


 

Mengapa Pebisnis Kecil Perlu Personal Branding?

 

  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan
  • Membedakan usahamu dari kompetitor
  • Meningkatkan loyalitas dan word-of-mouth
  • Memudahkan kolaborasi dan peluang bisnis baru
  • Membuat kamu lebih dikenali di dunia digital

 


 

Langkah-Langkah Membangun Personal Branding

 

1. Tentukan Nilai dan Cerita Unikmu

 

Apa yang membuat kamu berbeda dari penjual lain? Apakah kamu:

 

  • Mantan karyawan yang resign demi usaha?

  • Single mom yang sukses bangkit lewat bisnis?

  • Anak muda yang bantu ekonomi keluarga lewat UMKM?

 

Ceritakan dengan jujur dan menyentuh. Orang menyukai kisah nyata.

 


 

2. Gunakan Foto dan Visual yang Konsisten

 

Gunakan foto profil, logo, dan warna dominan yang sama di semua platform digital. Ini membantu orang mengenal dan mengingat brand kamu.

 

Tips:
Gunakan Canva atau aplikasi desain gratis lain untuk membuat visual branding sederhana tapi profesional.

 


 

3. Bangun Komunikasi Dua Arah

 

Responsif di komentar, balas DM dengan ramah, dan aktif membuat konten edukatif atau inspiratif. Tunjukkan bahwa kamu bukan sekadar jualan, tapi ingin membangun hubungan.

 


 

4. Manfaatkan Media Sosial secara Aktif

 

  • Buat konten video singkat (reels, TikTok) untuk cerita harian usaha

  • Tampilkan proses produksi, testimoni pelanggan, atau behind the scene

  • Gunakan caption yang personal dan storytelling

 


 

5. Jadilah “Ahli” di Niche-mu

 

Jika kamu jual skincare, seringlah berbagi tips merawat kulit. Jika jual frozen food, bagikan resep praktis. Ini membuat kamu terlihat kompeten dan terpercaya.

 


 

6. Bangun Kolaborasi dan Relasi

 

Gabung komunitas UMKM lokal atau kelas online. Ikut live bareng dengan brand lain. Personal branding juga dibentuk dari siapa kamu berinteraksi dan bagaimana kamu dilihat di komunitas.

 


 

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

 

  • Terlalu kaku dan formal di media sosial
  • Selalu jualan tanpa memberi nilai atau cerita
  • Gonta-ganti tone dan gaya konten
  • Mengabaikan interaksi pelanggan
  • Tak punya wajah pemilik yang dikenali (semua disembunyikan)

 


 

Penutup

 

Personal branding bukan tentang pencitraan palsu. Ini tentang menampilkan siapa kamu dengan jujur, konsisten, dan bernilai di mata pelanggan.

 

Di era digital yang kompetitif, orang tidak hanya beli produk—mereka juga beli cerita, kepercayaan, dan koneksi emosional.

 

Mulai dari hal kecil. Ceritakan siapa dirimu, apa perjuanganmu, dan bagaimana kamu bisa membantu pelanggan. Itulah awal dari personal brand yang kuat.