Sleep Tourism: Tren Liburan Unik Demi Tidur Pulas
- Freepik
-
Pilih lokasi yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Perhatikan fasilitas hotel: kasur, bantal, hingga pencahayaan kamar.
-
Cek program pendukung, misalnya meditasi, aromaterapi, atau konsultasi dengan ahli tidur.
Jangan bawa pekerjaan. Pastikan liburan benar-benar untuk tidur dan relaksasi.
- Baca Juga :15 Tips Hari Pertama Sekolah: Persiapan Mental, Fisik, dan Emosional untuk Anak dan Orang Tua
Atur jadwal gadget-free, agar tidur tidak terganggu notifikasi.
Sleep tourism memang terdengar unik, tapi faktanya kebutuhan akan tidur berkualitas makin disadari oleh masyarakat urban. Bagi banyak orang, tidur bukan sekadar rutinitas, tapi menjadi cara untuk memulihkan energi dan menjaga kesehatan mental.
Kalau biasanya liburan diidentikkan dengan aktivitas fisik, menjelajah tempat baru, atau mencicipi kuliner, maka sleep tourism menghadirkan liburan ‘pasif’ yang justru membawa dampak positif jangka panjang.
Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah sleep tourism cocok untuk gaya hidupmu?