Serangan Darat Dimulai, Tank-Tank Israel Mulai Masuki Gaza

Gaza Palestina.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Tentara Israel dilaporkan telah mengerahkan serangan darat besar-besaran ke Kota Gaza dengan dukungan tank tempur. Informasi ini diungkap media Axios yang mengutip sumber anonim dari pejabat Israel. Tujuan utama operasi tersebut disebutkan untuk menguasai penuh Kota Gaza.

Spanyol Batalkan Kontrak Senilai Rp18 Triliun dengan Perusahaan Senjata Israel

Menurut laporan media Palestina, serangan udara intensif terjadi pada Senin (15/9) malam sebelum tank-tank Israel memasuki wilayah perkotaan. Aksi militer ini menandai eskalasi baru dalam konflik berkepanjangan di Gaza.

Peringatan dari Pejabat Intelijen Israel

Axios mencatat, sejumlah pejabat tinggi Israel, termasuk Kepala Staf IDF Eyal Zamir, pimpinan Mossad, Shin Bet, dan intelijen militer, sebelumnya menyarankan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak melanjutkan operasi di Gaza.

PBB Desak Israel Hormati Gencatan Senjata dan Tarik Pasukan dari Lebanon

Mereka memperingatkan bahwa serangan darat berisiko besar, di antaranya:

  • Membahayakan keselamatan para sandera Israel di Gaza.

  • Dua Hari Serangan Brutal Israel, Puluhan Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rumah

    Memicu kerugian besar di pihak militer Israel.

  • Memaksa Israel menerapkan pemerintahan militer di kota tersebut.

  • Tidak menjamin berakhirnya eksistensi Hamas.

Meski demikian, Netanyahu tetap mengeluarkan pernyataan yang meminta warga Gaza meninggalkan kota menjelang operasi darat berskala besar.

Latar Belakang Konflik

Serangan ini merupakan lanjutan dari eskalasi setelah 7 Oktober 2023, ketika militan Hamas melancarkan serangan roket ke Israel, menembus perbatasan, menembaki warga sipil, serta menyandera lebih dari 200 orang. Insiden tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang di pihak Israel.

Sebagai respons, Israel melancarkan Operasi Pedang Besi yang melibatkan serangan udara dan blokade total Jalur Gaza. Blokade ini menghentikan akses warga Palestina terhadap listrik, air, bahan bakar, makanan, hingga obat-obatan.

Menurut otoritas Palestina, sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023, korban jiwa telah melampaui 64.000 orang, sebagian besar merupakan warga sipil.