Kasus Dugaan Korupsi Bansos Kemensos, KPK Hitung Kerugian Negara Capai Rp200 Miliar

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat memberikan keterangan
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut adanya potensi kerugian negara hingga Rp200 miliar dalam kasus dugaan korupsi pengangkutan bantuan sosial (bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos).

Ribuan Wisatawan Padati Ragunan saat Libur HUT ke-80 RI

“Berdasarkan penghitungan awal penyidik, kerugian keuangan negara diperkirakan sekitar Rp200 miliar,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Meski demikian, Budi menegaskan perhitungan resmi masih menunggu kajian lebih mendalam. Ia juga belum bisa merinci langkah lanjutan KPK terkait audit kerugian negara.

Kronologi Preman Palak Pedagang Buah di Tambora Demi Hajatan Nikah

Kasus korupsi ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara bansos Kemensos sebelumnya. KPK telah membuka penyidikan pada 13 Agustus 2025 dan menetapkan tersangka, meski identitas serta jumlahnya belum diumumkan ke publik.

Sejak 2020, KPK memang gencar mengusut kasus korupsi bansos di Kemensos. Beberapa di antaranya:

  • GIIAS 2025: Dikunjungi 485.569 Orang dan 38 ribu Unit Kendaraan Terjual

    Dugaan suap dalam pengadaan bansos wilayah Jabodetabek pada 2020 yang menjerat mantan Mensos Juliari P. Batubara.

  • Dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2020–2021.

  • Kasus dugaan korupsi pengadaan bansos presiden terkait penanganan COVID-19 di Jabodetabek pada 2020.

Sebagai bagian dari penyidikan terbaru, pada 19 Agustus 2025, KPK mencegah empat orang bepergian ke luar negeri, yaitu Edi Suharto (Staf Ahli Mensos), Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (Komut PT DNR Logistics sekaligus Dirut PT DNR Indonesia), Kanisius Jerry Tengker (eks Dirut DNR Logistics 2018–2022), dan Herry Tho (Direktur Operasional DNR Logistics 2021–2024).

Halaman Selanjutnya
img_title