Ini Faktor Penyebab 3 Kali Kecelakaan Transjakarta
- ANTARA
VIVA Tangerang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyoroti maraknya kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi tiga kali hanya dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Dari hasil investigasi, penyebab utama insiden tersebut lebih banyak dipicu oleh faktor manusia atau human error.
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, menjelaskan bahwa temuan investigasi internal Transjakarta menunjukkan faktor manusia menjadi perhatian utama.
“Fokus perbaikan akan diarahkan pada peningkatan kualitas pramudi, terutama lewat program pelatihan di Transjakarta Academy serta penguatan proses Fit To Work (FTW) agar sopir dalam kondisi optimal sebelum bertugas,” ujar Chico di Jakarta, Sabtu.
Perhatian Khusus dari Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, juga menekankan perlunya pendalaman investigasi agar penyebab insiden benar-benar terungkap. Pemprov DKI Jakarta memastikan bahwa aspek keselamatan penumpang dan pengguna jalan akan menjadi prioritas utama.
Selain memperkuat faktor manusia, Transjakarta menegaskan bahwa pemeriksaan rutin terhadap aspek teknis, seperti kondisi rem dan komponen penunjang keselamatan lainnya, tetap dilakukan secara berkala.
Rangkaian Kecelakaan Transjakarta
Beberapa kecelakaan yang terjadi belakangan ini antara lain:
6 September 2025: Bus Transjakarta menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Diduga sopir kurang konsentrasi sehingga menyebabkan seorang penjaga toko luka-luka.
18 September 2025: Kecelakaan melibatkan bus Transjakarta koridor 3 dan sebuah truk di kawasan Cideng Timur, Jakarta Pusat.
19 September 2025: Bus Transjakarta rute Pulo Gebang–Kampung Melayu menabrak pengendara mobil, motor, serta ruko di wilayah Cakung, Jakarta Timur.
Beberapa korban mengalami luka-luka, sementara kerugian material meliputi rusaknya kendaraan hingga bangunan.
Komitmen Perbaikan Demi Keselamatan
Meski investigasi lanjutan masih berlangsung, Transjakarta menegaskan komitmennya untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan. Dengan peningkatan pelatihan pramudi serta pemeriksaan ketat terhadap kondisi kendaraan, diharapkan angka kecelakaan dapat ditekan dan kepercayaan masyarakat kembali pulih.
Pemprov DKI menegaskan, keselamatan penumpang dan masyarakat luas adalah prioritas utama dalam layanan transportasi publik di Jakarta.
Sumber: ANTARA
