Skandal UTBK 2025: 50 Peserta Curang dan 10 Joki Terdeteksi, Ini Modusnya!

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.
Sumber :
  • Antaranews

VIVA Tangerang – Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun ini tercoreng dengan temuan mencengangkan. Dalam waktu hanya enam hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025, panitia berhasil mengungkap 50 pelaku kecurangan dan 10 joki yang terlibat dalam praktik tidak jujur selama ujian berlangsung.

Atasi Permasalahan Gizi, Tim Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Hadir di Serang, Banten

Ketua Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, dalam konferensi pers menyebutkan bahwa praktik kecurangan dilakukan dengan cara-cara yang semakin canggih dan terorganisir, bahkan melibatkan jaringan lintas provinsi.

“Ini bukan hanya soal peserta yang mencontek, tetapi sudah ada sistem kerja yang rapi, penggunaan teknologi tingkat tinggi, hingga dugaan keterlibatan orang dalam,” ujar Eduart seperti dilansir Antara, Rabu 30 April 2025.

Modus Kecurangan: Dari Kacamata Berkamera hingga Remote Desktop

Aiptu Jimmi Farma, Pendiri Pesantren Gratis di Riau yang Dihadiahi Sekolah Perwira oleh Kapolri

Dalam penelusuran panitia, terdapat beberapa modus operandi yang digunakan oleh pelaku kecurangan, di antaranya:

  • Kacamata dengan kamera tersembunyi

  • Garuda Indonesia Siap Layani 90 Ribu Lebih Jemaah Haji 2025, Fokus pada Layanan Ramah Lansia

    Earphone mini dan alat bantu dengar dengan transmitter

  • Perekam layar dan software pengendali komputer jarak jauh (remote desktop)

  • Pemasangan proxy untuk menyambungkan komputer ke jaringan eksternal

Dalam praktiknya, jawaban dikirim dari luar ruangan ujian kepada peserta di dalam ruang melalui komunikasi nirkabel. Peserta yang curang tetap mengoperasikan PC-nya, namun telah dibantu dari luar untuk menyelesaikan soal.

Jaringan Joki Lintas Provinsi: Pemalsuan Identitas hingga Ijazah

Selain penggunaan alat bantu elektronik, kecurangan lainnya juga melibatkan praktik perjokian, di mana peserta digantikan oleh orang lain. Dalam beberapa kasus, ditemukan:

  • Pemalsuan foto identitas peserta

  • Surat keterangan palsu kelas XII

  • Ijazah palsu

Hal ini memungkinkan joki masuk dan mengikuti ujian menggantikan peserta aslinya. Menurut Eduart, jaringan ini bekerja lintas daerah dengan komunikasi terkoordinasi dari berbagai kota, membuktikan bahwa praktik ini bukan sekadar tindakan individu, melainkan sudah membentuk sistem.

Panitia Libatkan Pihak Kepolisian, Sanksi Masih Dipertimbangkan

Menyadari betapa seriusnya situasi ini, panitia UTBK-SNBT telah melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum. Saat ini, proses penyelidikan sedang berlangsung, namun sanksi resmi terhadap para pelaku masih dalam pembahasan. Eduart menekankan perlunya efek jera untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Kami berharap seluruh peserta dan orang tua mengutamakan kejujuran. Ujian ini adalah tahap penting menuju pendidikan tinggi. Integritas tidak boleh dikorbankan,” tegasnya.

Seruan untuk Kejujuran dalam SNPMB 2025

UTBK adalah bagian penting dari proses Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang menentukan masa depan pendidikan para peserta. Kecurangan, tidak hanya mencoreng nama pribadi, tapi juga merusak kepercayaan publik terhadap sistem seleksi nasional.

Eduart mengajak semua pihak untuk menjadikan seleksi ini sebagai momentum menegakkan nilai-nilai kejujuran, kompetisi yang adil, dan pencapaian atas dasar usaha.


Tag SEO: UTBK 2025, kecurangan UTBK, joki ujian SNBT, SNPMB 2025, kasus joki UTBK, peserta curang UTBK, teknologi kecurangan ujian, pendidikan Indonesia, sistem seleksi masuk perguruan tinggi