Al-Tusi: Pionir Astronomi dan Matematika yang Mengubah Pemahaman Tentang Gerakan Planet

Ilustrasi Al-Tusi.
Sumber :
  • laduni.id

VIVA Tangerang – Al-Tusi, seorang ilmuwan dan matematikawan terkemuka abad ke-13, tidak hanya memberikan kontribusi besar dalam bidang astronomi dan matematika, tetapi juga memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan Barat. Salah satu pencapaian paling monumental dalam karier ilmiahnya adalah penciptaan model geosentris yang lebih akurat untuk menjelaskan gerakan planet-planet, serta penemuan teori Tusi Couple, sebuah temuan mekanika astronomi yang sangat penting. Karya-karya Al-Tusi bukan hanya menjadi landasan bagi para ilmuwan Muslim pada masanya, tetapi juga memberi pengaruh besar terhadap para ilmuwan Eropa dalam perkembangan ilmu astronomi dan fisika modern.

Latar Belakang Al-Tusi

Ibn al-Nafis: Pelopor Ilmu Kedokteran yang Mengungkap Sirkulasi Darah Paru-paru Sebelum Dunia Barat

Nasir al-Din al-Tusi lahir pada tahun 1201 M di Tus, Iran, dalam keluarga yang mendukung pendidikan tinggi. Sejak muda, ia menunjukkan minat yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan, dan pada usia yang sangat muda, ia telah menguasai berbagai disiplin ilmu, termasuk matematika, astronomi, dan filsafat. Al-Tusi adalah seorang polymath yang tidak hanya mengembangkan teori-teori ilmiah tetapi juga menjadi penulis yang produktif, menulis banyak karya yang mencakup berbagai bidang, seperti astronomi, matematika, logika, dan etika.

Al-Tusi menghabiskan sebagian besar hidupnya di kota-kota besar seperti Baghdad dan Maragheh, pusat-pusat intelektual dunia Islam pada masa itu. Ia menjadi ilmuwan terkemuka di observatorium Maragheh yang terkenal, yang didirikan oleh ilmuwan besar, Hulagu Khan. Di sini, Al-Tusi bekerja dengan para ilmuwan lainnya, seperti Ibn al-Shatir dan Qutb al-Din al-Shirazi, untuk mengembangkan teori-teori astronomi yang lebih akurat.

Model Geosentris Al-Tusi

Penemuan Baru: Ilmuwan Temukan Cara Menggunakan Sel untuk Mencegah Kanker

Pada masa Al-Tusi, model geosentris (bumi sebagai pusat alam semesta) yang dikembangkan oleh Ptolemy sudah menjadi teori yang dominan dalam astronomi. Namun, model ini memiliki kelemahan, terutama dalam menjelaskan gerakan planet yang tidak selalu terlihat sesuai dengan prediksi. Sebelumnya, para astronom Yunani kuno dan Muslim menggunakan teori epicycles (lingkaran kecil yang mengelilingi lingkaran besar) untuk menggambarkan pergerakan planet-planet, tetapi model ini menghasilkan hasil yang cukup kompleks dan tidak selalu akurat.

Al-Tusi memberikan kontribusi besar dengan menciptakan model geosentris yang lebih sederhana dan lebih efektif. Dalam model ini, ia mengembangkan sistem yang disebut Tusi Couple, yang memungkinkan perhitungan gerakan planet-planet dengan presisi yang lebih tinggi tanpa memerlukan teori epicycles yang rumit. Teori Tusi Couple ini menggabungkan dua gerakan melingkar yang saling mengimbangi dan berinteraksi untuk menghasilkan gerakan planet yang lebih realistis.

Halaman Selanjutnya
img_title
Al-Farabi: Filsuf Serba Bisa yang Menyatukan Filsafat, Musik, dan Logika dalam Pemikiran Hebat