Seni Negosiasi dengan “Silence Power” dalam Dunia Bisnis
- VIVA
Tangerang – Dalam dunia bisnis, negosiasi adalah keterampilan yang sangat penting. Baik saat berhadapan dengan klien, mitra kerja, maupun investor, cara kita menyampaikan pesan bisa menentukan hasil akhir. Namun, banyak orang mengira bahwa berbicara lebih banyak berarti lebih meyakinkan. Padahal, ada satu strategi halus namun sangat efektif, yaitu “Silence Power” atau kekuatan diam.
Apa Itu Silence Power dalam Negosiasi?
“Silence Power” merujuk pada strategi menggunakan keheningan sebagai alat komunikasi dalam negosiasi. Alih-alih langsung merespons setiap argumen lawan bicara, seseorang memilih untuk diam sejenak. Keheningan ini menciptakan ruang psikologis yang membuat lawan bicara merasa perlu mengisi kekosongan dengan informasi tambahan, yang seringkali justru menguntungkan pihak yang diam.
Strategi ini tidak berarti pasif atau tidak tahu cara berbicara. Sebaliknya, diam yang terarah bisa menunjukkan kontrol diri, kepercayaan diri, dan kekuatan posisi.
Mengapa Silence Power Efektif?
Menciptakan Tekanan Psikologis
Saat seseorang berhenti berbicara, lawan bicara cenderung merasa tidak nyaman. Kekosongan ini sering mendorong mereka untuk berbicara lebih banyak, bahkan mengungkap hal yang seharusnya tidak diutarakan.Menunjukkan Kepercayaan Diri
Orang yang tidak terburu-buru merespons terlihat lebih percaya diri. Diam sejenak menandakan bahwa Anda mempertimbangkan setiap kata dengan matang.Memberikan Ruang untuk Analisis
Dengan diam beberapa detik, Anda punya kesempatan untuk menganalisis argumen lawan dan menyusun jawaban yang lebih strategis.Meningkatkan Kekuatan Persuasif
Kadang, diam lebih meyakinkan daripada kalimat panjang. Setelah menyampaikan penawaran, diam dapat membuat lawan bicara merenungkan nilai dari tawaran tersebut.