Berkirim Surat Tulis Tangan di Zaman Serba Online, Masihkah Relevan?

Ilustrasi menulis di malam hari (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – Di era digital seperti sekarang, hampir semua bentuk komunikasi beralih ke platform daring yang cepat dan instan. Pesan singkat, email, dan media sosial telah menggantikan banyak bentuk komunikasi tradisional, termasuk surat tulis tangan. Namun, meskipun terkesan kuno, berkirim surat secara manual masih memiliki tempat istimewa di hati sebagian orang. Bahkan, aktivitas ini menawarkan berbagai manfaat emosional dan sosial yang tak tergantikan.

Nilai Sentimental di Balik Tinta dan Kertas

Salah satu keunggulan utama dari surat tulis tangan adalah nilai emosionalnya yang tinggi. Menulis dengan tangan menunjukkan perhatian dan usaha yang lebih besar dibandingkan sekadar mengetik. Setiap huruf yang ditulis mengandung jejak kepribadian si penulis, mulai dari gaya tulisan hingga pilihan kata yang digunakan. Hal ini menjadikan surat tulisan tangan terasa lebih personal dan mendalam.

Dalam hubungan jarak jauh, baik dengan teman, keluarga, atau pasangan, surat tulis tangan bisa menjadi simbol cinta dan kerinduan. Membuka amplop dan membaca surat secara perlahan menghadirkan pengalaman emosional yang tidak bisa dirasakan dari layar ponsel.

Melatih Kecermatan dan Kesabaran

Berkirim surat secara manual juga melatih kita untuk lebih sabar dan teliti. Proses menulis, membubuhi prangko, dan mengirim surat lewat kantor pos adalah rangkaian aktivitas yang membutuhkan waktu dan ketelitian. Ini menjadi tantangan tersendiri di zaman serba instan, tetapi justru dari situ muncul kepuasan tersendiri.

Aktivitas ini juga dapat meningkatkan keterampilan menulis tangan yang kini jarang diasah. Menulis surat membantu kita berpikir lebih terstruktur dan mengekspresikan diri dengan lebih reflektif.