Hati-Hati Eksfoliasi Berlebihan! Ini Penjelasan Dokter Kulit soal Dampaknya bagi Kesehatan Wajah
- VIVA
Tangerang – Eksfoliasi merupakan salah satu langkah penting dalam rutinitas perawatan wajah. Namun, menurut dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK, FINSDV, PGC, ahli dermatologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, proses ini tidak boleh dilakukan secara berlebihan.
Dalam acara diskusi bersama Wardah di Jakarta, Jumat (3/8), dr. Hafiza menekankan bahwa eksfoliasi yang terlalu sering justru bisa merusak kesehatan kulit. “Kulit bisa menjadi sangat kering, mudah iritasi, bahkan muncul kemerahan. Tanda lainnya, setelah mencuci muka, kulit terasa seperti tertarik,” ujarnya.
Eksfoliasi pada dasarnya bertujuan untuk membantu proses pergantian sel kulit mati dengan yang baru. Proses alami ini berlangsung dalam rentang waktu 28 hingga 40 hari. “Kulit lama akan tergantikan oleh lapisan kulit baru dalam siklus sekitar satu bulan,” jelas dr. Hafiza.
Dalam praktiknya, banyak orang menggunakan produk eksfoliasi untuk mempercepat proses ini. Meski hal tersebut diperbolehkan, dr. Hafiza mengingatkan pentingnya memperhatikan intensitas penggunaannya. “Mengangkat sel kulit mati dengan bantuan produk eksfoliasi boleh saja, asalkan tidak dilakukan terlalu sering,” katanya.
Ia juga menyarankan agar masyarakat memilih produk yang tak hanya berfungsi sebagai eksfoliator, tetapi juga mampu merawat lapisan kulit setelah eksfoliasi. Ini penting untuk menjaga hidrasi dan mencegah kulit menjadi kering.
“Kulit tetap membutuhkan kelembapan alami. Jadi, pilihlah produk yang bisa menutrisi kulit setelah eksfoliasi, bukan hanya mengangkat sel mati,” tambahnya.
Eksfoliasi yang tepat akan membantu membersihkan pori-pori dari kotoran dan sel kulit mati, sehingga kulit tampak lebih cerah, halus, dan sehat. Namun, setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, sehingga pemilihan produk harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.