Stop Membentak! Ini Cara Efektif Membuat Anak Patuh Tanpa Trauma

Ilustrasi Parenting
Sumber :
  • VIVA

VIVA TangerangMembesarkan anak memang bukan perkara mudah, apalagi ketika menghadapi perilaku anak yang sulit diatur atau membangkang. Tak jarang orang tua merasa kesal, emosi memuncak, lalu membentak sebagai pelampiasan. Sayangnya, kebiasaan membentak justru berdampak buruk pada perkembangan mental anak. Anak bisa merasa takut, minder, bahkan tidak percaya diri. Padahal, mendisiplinkan anak tidak harus dengan bentakan. Dengan cara yang lebih sabar, anak bisa belajar patuh tanpa merasa tertekan.

Mengapa Membentak Tidak Disarankan

Menurut banyak pakar parenting, membentak anak tidak pernah menyelesaikan masalah. Justru sebaliknya, anak bisa meniru perilaku kasar ini, menjadi lebih agresif, atau malah semakin keras kepala. Anak yang sering dibentak pun biasanya enggan terbuka dan cenderung menyimpan masalahnya sendiri. Tentu hal ini akan merusak kehangatan hubungan anak dan orang tua.

Pahami Penyebab Anak Membangkang

Sebelum mendisiplinkan, orang tua perlu memahami alasan anak sulit diatur. Anak bisa berperilaku membangkang karena usianya masih belajar mengekspresikan emosi. Bisa juga karena ia ingin mencoba batasan, atau meniru perilaku di lingkungan sekitar. Dengan mengenali akar masalah, orang tua dapat memilih pendekatan yang lebih tepat.

Langkah-Langkah Mendisiplinkan Anak Tanpa Membentak

 

Orang Tua dan Anak

Photo :
  • -

 

Langkah pertama adalah kendalikan emosi Anda lebih dulu. Tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, lalu dekati anak dengan nada tegas namun lembut. Gunakan kontak mata agar anak merasa diperhatikan. Jelaskan perilaku mana yang tidak boleh diulang dan mengapa. Berikan konsekuensi logis, misalnya jika mainan tidak dirapikan, mainan disimpan sementara. Konsekuensi ini berbeda dengan hukuman fisik yang bisa membuat anak trauma.

Selain itu, selalu beri penghargaan untuk perilaku baik. Pujian yang tulus dapat memotivasi anak untuk mengulangi sikap positifnya. Ajak anak berdiskusi tentang aturan rumah, libatkan mereka agar merasa didengar. Hal ini juga membantu anak belajar bertanggung jawab.

Gunakan Teknik Komunikasi yang Efektif

Berkomunikasilah dengan cara yang sederhana. Hindari ceramah panjang lebar yang sulit dipahami anak. Ajukan pertanyaan terbuka, misalnya “Menurutmu apa yang harus dilakukan kalau mau mainan tetap rapi?” Dengarkan jawaban anak tanpa memotong. Dengan begini, anak merasa pendapatnya dihargai.

Contoh Situasi & Cara Menghadapinya

Sebagai contoh, jika anak menolak membereskan mainannya, cobalah katakan, “Mama/Papa tahu kamu capek main, tapi kita punya aturan mainan harus rapi. Kalau tidak dibereskan sekarang, besok mainannya Mama simpan dulu, ya.” Nada tetap tenang, tetapi tegas.

Atau ketika anak tantrum, jangan langsung membentak. Alih-alih, peluk anak sambil berkata, “Mama tahu kamu marah, yuk kita tarik napas dulu. Kalau sudah tenang, kita bicara lagi.”

Mendisiplinkan anak tanpa membentak memang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Namun, cara ini jauh lebih efektif dalam jangka panjang. Anak akan belajar bahwa aturan ada untuk ditaati, bukan karena takut dimarahi, tetapi karena mereka mengerti alasannya. Yang terpenting, hubungan anak dan orang tua tetap harmonis, penuh rasa saling percaya, dan saling mendukung. Jadi, yuk mulai terapkan cara disiplin positif di rumah mulai sekarang!