Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Resmi 19%, Pasar RI Dibuka Lebar untuk Amerika
- ANTARA
Tangerang – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor terbaru yang akan diterapkan pada barang-barang asal Indonesia. Dalam pernyataannya melalui media sosial Truth Social, Rabu (waktu Jakarta), Trump mengatakan, tarif 19 persen akan diberlakukan untuk semua produk Indonesia yang masuk ke pasar AS.
“Mulai sekarang, Indonesia akan membayar tarif impor 19 persen untuk seluruh barang yang mereka ekspor ke Amerika Serikat,” kata Trump, menegaskan hasil pertemuan langsungnya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Angka tarif ini menandai penurunan signifikan dari tarif awal 32 persen yang pernah diumumkan Trump pada April lalu. Bahkan, hingga awal Juli 2025, Trump masih ngotot memberlakukan tarif tinggi tersebut. Hal ini tertuang dalam surat resmi Gedung Putih tertanggal 7 Juli 2025, yang dikirimkan langsung ke Presiden Prabowo.
Setelah adanya diplomasi intensif, termasuk pertemuan antara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan AS dan Kepala USTR di Washington D.C. pada 9 Juli, kedua negara menyepakati penundaan penerapan tarif. Penundaan ini memberi waktu sekitar tiga pekan untuk merampungkan negosiasi tambahan.
Selain penyesuaian tarif, Trump juga mengungkap bahwa Indonesia berkomitmen menghapus hambatan tarif dan non-tarif untuk barang-barang asal Amerika Serikat. Ia menegaskan jika ada produk dari negara ketiga yang masuk ke AS melalui Indonesia, maka tarif 19 persen akan tetap diberlakukan.
Kesepakatan bilateral ini juga mencakup komitmen Indonesia untuk membeli energi senilai 15 miliar dolar AS, produk agrikultur senilai 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar di antaranya Boeing 777. Trump tidak merinci maskapai mana yang akan melakukan pembelian pesawat tersebut.
“Kesepakatan ini benar-benar bersejarah karena membuka seluruh pasar Indonesia untuk Amerika Serikat, untuk pertama kalinya,” ujar Trump. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada rakyat Indonesia atas kemitraan dan upaya menyeimbangkan defisit perdagangan antara kedua negara.