China Soroti Kesepakatan Tarif Dagang Indonesia-AS: Apa Dampaknya bagi Ekonomi Global?

Ilustrasi Bendera China.
Sumber :

Menariknya, perjanjian tarif antara China dan AS yang berjalan bersamaan justru menunjukkan dinamika yang berbeda. Dalam kesepakatan sementara:

  • China menurunkan tarif barang ekspor dari AS dari 125% menjadi 10%.

  • AS menurunkan tarif untuk produk China dari 145% menjadi 30%, termasuk sanksi tambahan 20% akibat dugaan keterlibatan China dalam perdagangan fentanil ilegal.

Namun, tarif ini tidak dihapus secara permanen, melainkan hanya ditangguhkan selama 90 hari, yaitu hingga 12 Agustus 2025.

Dampak Potensial terhadap Indonesia dan Kawasan

Kesepakatan ini bisa membawa beragam dampak strategis bagi Indonesia, antara lain:

  1. Peningkatan ekspor ke AS, khususnya untuk sektor manufaktur dan produk unggulan seperti tekstil, furnitur, dan elektronik.

  2. Masuknya produk-produk AS ke Indonesia tanpa tarif dapat meningkatkan pilihan konsumen, namun bisa menjadi tantangan serius bagi industri lokal.

  3. Ketergantungan energi dan pangan terhadap AS bisa membatasi fleksibilitas diplomasi ekonomi Indonesia.

  4. Reaksi regional seperti dari China perlu diantisipasi, mengingat posisi Indonesia yang kini lebih dekat ke orbit ekonomi AS.

Indonesia di Pusaran Geopolitik Dagang Global