Spanyol Tolak Pengakuan Atas Aneksasi Sepihak Israel di Jalur Gaza
- VIVA
Tangerang – Pemerintah Spanyol menegaskan tidak akan pernah mengakui tindakan sepihak dan ilegal Israel untuk mengambil alih seluruh Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, pada Senin (11/8).
Sikap tegas Madrid ini muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Kamis (7/8) mengumumkan rencana penguasaan penuh Jalur Gaza. Netanyahu beralasan langkah tersebut bertujuan memastikan keamanan perbatasan, sebelum nantinya wilayah itu diserahkan kepada pemerintahan sipil yang baru. Ia juga mengklaim bahwa Israel tidak berniat mempertahankan kendali jangka panjang atas Gaza.
Namun, Albares menolak keras langkah tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk aneksasi sepihak yang melanggar hukum internasional.
“Eskalasi pendudukan militer Israel di Gaza hanya akan memicu lebih banyak korban jiwa, penderitaan, menghambat pembebasan sandera, dan memperburuk ketegangan di Timur Tengah,” ujarnya kepada stasiun televisi Spanyol, TVE.
Sanksi dan Sikap Spanyol terhadap Israel
Ketika ditanya soal kemungkinan sanksi baru terhadap Israel, Albares menjelaskan bahwa Spanyol telah memiliki daftar sanksi nasional, di luar yang berlaku di Uni Eropa. Daftar tersebut, kata dia, akan terus diperluas sesuai perkembangan situasi.
Pada akhir Juli lalu, Komisi Eropa juga mengusulkan penangguhan sebagian keterlibatan Israel dalam program riset Horizon Europe. Larangan ini terutama berlaku bagi organisasi yang berbasis di Israel untuk mengikuti kegiatan yang didanai European Innovation Council Accelerator, program yang memberikan dukungan pada usaha kecil dan menengah. Usulan ini memerlukan persetujuan mayoritas negara anggota Uni Eropa agar dapat diberlakukan.