Jurnalis Palestina Gugur Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza Utara

Aksi unjuk rasa terhadap serangan Israel di Jalur Gaza
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Seorang jurnalis Palestina kembali menjadi korban konflik di Gaza. Pada Sabtu (23/8/2025), Khaled al-Madhoun, juru kamera televisi resmi Palestina, dilaporkan tewas setelah terkena tembakan tentara Israel di Jalur Gaza utara.

Menurut keterangan medis yang disampaikan kepada Xinhua, al-Madhoun meninggal dunia usai mendapat luka tembak ketika sedang bertugas. Beberapa saksi mata menyebutkan ia gugur saat melakukan peliputan di dekat perlintasan perbatasan Zikim, wilayah barat Kota Beit Lahia.

Pernyataan Organisasi Jurnalis Palestina

Menanggapi peristiwa ini, Sindikat Jurnalis Palestina (Palestinian Journalists Syndicate) mengeluarkan pernyataan keras. Mereka menilai tindakan menargetkan jurnalis adalah kejahatan berkelanjutan yang bertujuan membungkam fakta di lapangan. Namun, mereka menegaskan semangat jurnalis Palestina tidak akan padam, meski risiko kematian selalu mengintai.

Dengan gugurnya al-Madhoun, jumlah jurnalis Palestina yang tewas di Jalur Gaza sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 240 orang.

Latar Belakang Konflik Gaza

Hingga kini, pihak militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait insiden tersebut. Namun, serangan Israel di Gaza terus berlangsung sejak serangan besar-besaran Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Berdasarkan data otoritas Israel, serangan Hamas kala itu menewaskan sekitar 1.200 orang serta menyandera 251 orang. Sebagai respons, Israel melancarkan operasi militer skala besar di Jalur Gaza.

Menurut otoritas kesehatan Palestina di Gaza, hingga Agustus 2025, konflik tersebut telah menyebabkan lebih dari 62.100 warga Palestina meninggal dunia serta menghancurkan ribuan bangunan dan infrastruktur penting.

Tragedi kematian jurnalis seperti Khaled al-Madhoun menjadi pengingat pahit bahwa profesi wartawan di daerah konflik penuh risiko. Meski demikian, jurnalis tetap memainkan peran vital dalam menyuarakan kebenaran dari medan perang.