Protes Massal di Brasil: Ribuan Warga Tolak Amendemen Konstitusi dan Usulan Amnesti

Ilustrasi unjuk rasa di Brasil Tahun 2020
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Tangerang – Lebih dari 41 ribu warga Brasil turun ke jalan pada Minggu (21/9) di Rio de Janeiro untuk menyuarakan penolakan terhadap amendemen konstitusi kontroversial yang dikenal sebagai PEC da Blindagem. Aturan tersebut dinilai memberi impunitas lebih besar bagi anggota parlemen.

Tak hanya itu, massa juga mengecam rencana pemberian amnesti bagi pelaku kerusuhan 8 Januari 2023, yang dianggap sebagai upaya percobaan kudeta. Menurut data peneliti dari Universitas Sao Paulo, tercatat sekitar 41.800 demonstran berkumpul di kawasan ikonik Pantai Copacabana.

Protes besar-besaran ini digelar sebagai respons atas keputusan DPR pekan lalu yang menyetujui amendemen yang dapat mempersempit ruang penuntutan pidana terhadap legislator. Selain itu, rancangan undang-undang terkait amnesti bagi terdakwa kudeta juga memicu kemarahan publik.

Uniknya, aksi tersebut dilakukan dalam bentuk konser musik terbuka yang menghadirkan artis-artis ternama Brasil. Lagu-lagu bertema politik mengiringi demonstrasi yang menyerukan pentingnya menjaga demokrasi.

Media lokal melaporkan bahwa para pengunjuk rasa meneriakkan slogan “Sem anistia” (Tidak ada amnesti) dan melontarkan kritik tajam terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro. Kehadiran partai politik sayap kiri serta berbagai gerakan sosial semakin memperkuat semangat massa untuk menolak kebijakan kontroversial ini.

Tak hanya di Rio de Janeiro, demonstrasi juga digelar di sejumlah kota besar Brasil, seperti Sao Paulo, Belo Horizonte, Salvador, hingga ibu kota Brasilia. Gelombang protes ini menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Brasil menuntut keadilan, transparansi, dan penghormatan terhadap demokrasi.