Houthi Luncurkan Drone ke Israel, Militer Klaim Serangan Berhasil Dihadang

Seorang pengunjuk rasa memegang model rudal Houthi
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Tangerang – Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali meningkat setelah kelompok Houthi dari Yaman meluncurkan pesawat nirawak atau drone ke arah kota resor Laut Merah, Eilat, pada Minggu (5/10). Serangan ini menjadi yang kedua kalinya dalam satu hari yang menargetkan wilayah Israel.

 

Militer Israel dalam pernyataannya mengonfirmasi adanya serangan tersebut dan menyebut bahwa sistem pertahanan udara kemungkinan besar berhasil mencegat drone itu sebelum mencapai sasaran.

 

“Menyusul bunyi sirene tanda bahaya terkait infiltrasi pesawat musuh di wilayah Eilat, sebuah UAV yang diluncurkan dari Yaman kemungkinan besar berhasil dicegat oleh Angkatan Udara Israel (IAF),” tulis pernyataan resmi militer.

 

Sirene peringatan dilaporkan berbunyi akibat adanya ancaman jatuhnya pecahan proyektil dari proses pencegatan di udara. Kepolisian Israel segera melakukan penyisiran di sekitar lokasi, namun sejauh ini tidak ada korban jiwa maupun kerusakan serius yang dilaporkan.

 

Kelompok Houthi sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangan kedua ini. Namun, beberapa jam sebelumnya, kelompok yang berafiliasi dengan Iran itu telah menembakkan rudal balistik ke wilayah Israel tengah, yang mereka klaim menargetkan “situs-situs sensitif.”

 

Pihak militer Israel memastikan bahwa rudal tersebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara, sehingga tidak menimbulkan kerugian materi maupun korban.

 

Serangan beruntun dari Houthi ini menambah panjang daftar eskalasi konflik di kawasan, terutama di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok bersenjata pro-Iran di Timur Tengah.

 

Eilat, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata populer di Laut Merah, kini menjadi salah satu titik rawan akibat meningkatnya ancaman serangan lintas batas. Pemerintah Israel pun memperketat keamanan di kawasan selatan sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan serangan susulan.