Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Palestina Berduka: Kami Kehilangan Seorang Teman Sejati

Paus Fransiskus
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dihormati dunia, wafat pada Senin 21 April 2025 di usia 88 tahun setelah mengalami sakit berkepanjangan. Kematian Sri Paus mengundang ungkapan belasungkawa dari berbagai belahan dunia, termasuk dari rakyat dan pemerintah Palestina.

Palestina: “Kami Kehilangan Teman Setia Perjuangan Kami”

Dalam pernyataan resmi yang diunggah melalui akun X (dulu Twitter) @Palestine_UN, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan bahwa rakyat Palestina kehilangan sosok yang mereka anggap sebagai sahabat sejati.

“Hari ini, Palestina kehilangan seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka,” ujar Presiden Abbas.

Paus Fransiskus dipandang sebagai tokoh moral dunia yang senantiasa memperjuangkan nilai-nilai perdamaian, kasih, dan keadilan. Bagi rakyat Palestina, Sri Paus merupakan simbol solidaritas dan keberpihakan terhadap penderitaan yang mereka alami, terutama di wilayah Gaza.

Meninggal Setelah Dirawat karena Pneumonia

Menurut laporan Vatican News, Paus Fransiskus meninggal pada pukul 07:35 waktu Vatikan di kediamannya, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli sejak awal Februari 2025 akibat bronkitis. Kondisinya semakin memburuk dan pada 18 Februari, ia didiagnosis menderita pneumonia bilateral. Setelah menjalani perawatan intensif selama 38 hari, beliau sempat kembali ke rumah, namun kesehatannya terus menurun hingga akhirnya berpulang.

Warisan Perdamaian Paus Fransiskus

Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin spiritual yang vokal dalam menyuarakan keprihatinan terhadap krisis kemanusiaan. Ia menjalin komunikasi aktif dengan Gereja Keluarga Kudus di Gaza, yang menjadi tempat perlindungan bagi ratusan pengungsi Palestina selama agresi militer Israel.

Dalam berkat Urbi et Orbi terakhirnya pada Minggu Paskah (20 April 2025), Paus Fransiskus menyoroti konflik yang masih melanda Tanah Suci. Ia menyampaikan kepeduliannya terhadap warga Palestina dan masyarakat Kristen di wilayah tersebut yang menjadi korban kekerasan.

“Tanah Suci masih dinodai oleh konflik dan kekerasan yang tak berkesudahan,” ujar Sri Paus saat itu. Ia juga menyerukan agar “gencatan senjata segera terjadi, semua sandera dibebaskan, dan bantuan kemanusiaan bisa masuk.”

Instruksi Terakhir: Pemakaman Sederhana

Menariknya, pada April 2024, Paus Fransiskus telah menyetujui pembaruan dalam buku liturgi untuk Misa pemakaman kepausan. Ia juga memberi instruksi agar prosesi pemakamannya dilakukan secara sederhana — mencerminkan hidupnya yang penuh kerendahan hati.


Tag: #PausFransiskus #Palestina #BeritaDuka #VaticanNews #Gaza #PerdamaianDunia #Katolik