Mengapa Chile Jadi Rumah Terbesar Diaspora Palestina di Dunia? Ini Sejarahnya
- VIVA
VIVA Tangerang – Tahukah Anda bahwa Chile adalah rumah bagi komunitas diaspora Palestina terbesar di luar kawasan Timur Tengah? Lebih dari 400.000 hingga 500.000 orang keturunan Palestina tinggal di negara Amerika Selatan ini, menjadikannya pusat penting peradaban dan perjuangan identitas Palestina di dunia.
Lalu bagaimana sejarah panjang ini dimulai, dan mengapa Chile menjadi tujuan utama para imigran Palestina? Berikut ulasan lengkapnya seperti dilansir Antara:
Awal Mula Migrasi Palestina ke Chile
Migrasi besar-besaran dari Palestina ke Amerika Selatan, khususnya Chile, terjadi pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, tepatnya saat wilayah Palestina masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman. Pada masa itu, banyak kota seperti Bethlehem, Beit Jala, dan Beit Sahour mengalami tekanan ekonomi dan sosial yang berat.
Selain krisis ekonomi, para pendatang juga melarikan diri dari penindasan terhadap gerakan nasionalis Arab. Amerika Selatan—khususnya Chile—dilihat sebagai tempat yang menawarkan kebebasan, stabilitas politik, dan peluang ekonomi yang jauh lebih baik.
Rute Panjang Menuju Dunia Baru
Sebagian besar imigran Palestina memulai perjalanan dari pelabuhan seperti Haifa dan Jaffa, lalu melintasi Eropa menuju Buenos Aires, Argentina. Dari sana, mereka menyeberang ke Chile melalui Pegunungan Andes. Chile kala itu dinilai sebagai tempat yang lebih ramah terhadap imigran ketimbang negara-negara lain di kawasan.
Peran Diaspora Palestina di Chile
Setibanya di Chile, para imigran Palestina memulai hidup dari bawah sebagai pedagang kecil, khususnya di sektor tekstil. Namun dalam waktu singkat, mereka berhasil naik kelas dan kini mendominasi berbagai sektor seperti bisnis, politik, pendidikan, dan olahraga.
Pepatah populer di Chile bahkan menyebut:
“Di setiap kota di Chile, pasti ada seorang pastor, seorang polisi, dan seorang Palestina.”
Lembaga dan Identitas Budaya
Beberapa lembaga penting yang dibentuk komunitas Palestina di Chile antara lain:
Komunitas Palestina di Chile
Yayasan Belén 2000
Klub Sosial Palestina di Santiago
Deportivo Palestino – klub sepak bola kebanggaan diaspora Palestina yang berdiri sejak 1920.
Kostum klub Deportivo Palestino bahkan menggunakan warna bendera Palestina, dan menjadi simbol solidaritas perjuangan Palestina di panggung olahraga nasional.
Hubungan Politik dan Diplomatik Chile–Palestina
Dari Allende hingga Boric
Hubungan politik antara Chile dan Palestina sudah berlangsung lama. Di masa Presiden Salvador Allende (1970–1973), Chile menunjukkan solidaritas kuat terhadap dunia Arab. Meskipun hubungan sempat merenggang selama rezim militer Augusto Pinochet, semuanya kembali menguat setelah demokrasi dipulihkan pada 1990.
1994: PLO diakui sebagai Perwakilan Palestina.
2011: Chile resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
1998: Chile membuka kantor perwakilan di Ramallah, menjadi yang pertama di Amerika Latin.
Sikap Tegas Presiden Gabriel Boric
Presiden Gabriel Boric dikenal memiliki sikap kritis terhadap kebijakan Israel. Pada 2023, ia bahkan menarik pulang duta besar Chile dari Tel Aviv sebagai bentuk protes atas serangan di Gaza. Chile juga menyumbangkan USD 200.000 untuk bantuan kemanusiaan di Palestina.
Keterlibatan Generasi Muda Diaspora Palestina
Generasi baru Palestina di Chile semakin aktif secara politik dan sosial. Salah satu tokoh paling vokal adalah Daniel Jadue, Wali Kota Recoleta dari Partai Komunis Chile, yang mendukung penuh perjuangan Palestina di tingkat nasional.
Gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) juga makin kuat di kalangan masyarakat Chile, mencerminkan solidaritas luas lintas etnis terhadap isu Palestina.
Budaya Palestina di Jantung Santiago
Di kawasan Patronato, Santiago, suasana Palestina terasa begitu hidup:
Bendera Palestina menghiasi toko-toko
Tersedia makanan khas seperti falafel, pita, dan baklava
Universitas Chile bahkan memiliki Pusat Studi Arab yang aktif dalam kajian budaya dan politik Timur Tengah
Menurut akademisi Mauricio Amar, komunitas Palestina di Chile adalah "kapsul waktu" yang masih menjaga nilai-nilai budaya warisan leluhur mereka.
Hubungan Erat yang Terus Bertumbuh
Sejarah panjang migrasi, integrasi, dan perjuangan bersama membuat hubungan Chile dan Palestina jauh melampaui diplomasi biasa. Ini adalah ikatan emosional, budaya, dan politik yang sudah terbentuk lebih dari satu abad dan terus berkembang hingga kini.
Chile bukan hanya rumah bagi diaspora Palestina terbesar di dunia, tetapi juga benteng solidaritas internasional bagi perjuangan rakyat Palestina.
Tag: #Chile #Palestina #DiasporaPalestina #SejarahPalestina #MigrasiArab #DeportivoPalestino #PolitikInternasional #GabrielBoric #DanielJadue #PatronatoSantiago #BudayaTimurTengah