RS Indonesia Diserang, Seluruh Fasilitas Medis di Gaza Utara Lumpuh Total
- VIVA
Di Khan Younis (Gaza Selatan), RS Nasser mencatat 48 korban jiwa, termasuk 18 anak dan 13 perempuan.
Di kamp pengungsi Jabaliya, sebuah serangan menewaskan 9 anggota dari satu keluarga.
Di wilayah yang sama, serangan lanjutan menewaskan 10 orang, termasuk 7 anak dan seorang perempuan.
Di RS Shifa, wilayah Gaza Utara, tercatat 15 anak dan 12 perempuan meninggal dunia akibat serangan udara.
Di Gaza Tengah, 12 orang dilaporkan tewas, termasuk sepasang suami-istri dan anak mereka di Deir Al Balah, serta dua orang lainnya di kamp Nuseirat.
Blokade Ketat dan Pelanggaran Gencatan Senjata
Israel dilaporkan kembali melanggar gencatan senjata yang sempat disepakati pada pertengahan Maret, dan sejak saat itu memperketat blokade terhadap wilayah Gaza. Bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, dan bahan bakar tidak dapat masuk, memperparah penderitaan lebih dari dua juta warga Palestina yang terperangkap di wilayah konflik.
Blokade ini disebut sebagai bentuk “hukuman kolektif” yang melanggar hukum internasional, memicu kecaman luas dari komunitas global, termasuk lembaga kemanusiaan dan PBB.
Dunia Internasional Mendesak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan
Berbagai organisasi kemanusiaan menyerukan agar dunia internasional segera menekan Israel untuk menghentikan serangan dan membuka jalur kemanusiaan ke Gaza. RS Indonesia, yang selama ini menjadi simbol kerja sama kemanusiaan antara rakyat Indonesia dan Palestina, kini menjadi saksi bisu kekejaman yang terjadi di tengah konflik yang belum usai. (Antara)