Presiden Iran Ancam Balasan Tegas terhadap Israel dan AS: Kami Tak Akan Diam!

Rudal Iran bombardir Israel.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan peringatan keras kepada Israel dan Amerika Serikat, menyusul rangkaian serangan militer terhadap fasilitas penting di Iran sejak pertengahan Juni. Dalam percakapan resmi via telepon dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran akan memberikan balasan tegas dan pasti jika agresi Israel terus berlanjut.

Pernyataan ini memperkuat sinyal bahwa ketegangan regional telah memasuki fase yang semakin kritis dan berpotensi meluas menjadi konflik terbuka yang lebih besar.


Iran Serukan Persatuan Dunia Islam dan Peringatkan Israel

Presiden Pezeshkian menyatakan bahwa Iran tetap berkomitmen pada upaya perdamaian dan memperluas kerja sama dengan negara-negara Muslim, termasuk melalui diplomasi regional. Namun, ia menegaskan bahwa bila agresi militer terhadap Iran tetap berlanjut, Teheran tidak akan tinggal diam.

“Kami tidak akan membiarkan rezim Zionis menyeret Iran ke konflik dengan sesama negara Muslim. Namun, jika agresi ini tidak dihentikan, kami akan merespons dengan keras,” tegas Pezeshkian.


Tuduhan terhadap Israel dan AS

Menurut Presiden Iran, agresi Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran dilakukan dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat. Pezeshkian menilai tindakan ini bukan sekadar konflik bilateral, tetapi bentuk tekanan geopolitik yang melibatkan kekuatan global.

Ia juga menuduh bahwa Israel tengah berusaha menyeret AS lebih dalam ke konflik, demi memperlebar eskalasi dan menekan Iran secara militer dan politik.


Seruan Damai dari Mesir: Diplomasi Harus Didahulukan

Dalam sambutannya, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengutuk keras agresi militer Israel dan menyampaikan bahwa Mesir telah mengintensifkan upaya diplomatik dengan AS untuk menekan Israel dan menghentikan ketegangan.

“Mesir menolak pendekatan militer dalam menyelesaikan persoalan nuklir Iran. Kami mendukung jalur diplomatik sebagai solusi utama,” tegas El-Sisi.

Mesir menilai konflik bersenjata hanya akan memperburuk keadaan dan membahayakan stabilitas serta kesejahteraan masyarakat di Timur Tengah.


Ketegangan Regional Memuncak

Dalam dua pekan terakhir, konflik bersenjata antara Iran dan Israel terus meningkat. Serangan udara Israel—yang disebut mendapat dukungan logistik dan intelijen dari AS—telah menghantam beberapa fasilitas strategis di Iran, termasuk:

  • Fasilitas nuklir di Natanz dan Fordow,

  • Pangkalan militer dan wilayah permukiman sipil,
    yang menyebabkan ratusan korban jiwa dan ribuan terluka.

Sebagai respons, Iran telah meluncurkan Operasi True Promise, dengan gelombang serangan rudal dan drone ke wilayah Israel.


Analisis: Situasi Genting Timur Tengah

Ketegangan antara Iran, Israel, dan AS tak hanya berbahaya bagi kawasan Timur Tengah, tapi juga bagi keamanan internasional. Dengan Iran menyatakan akan menjadikan negara-negara pemasok senjata ke Israel sebagai target sah, dan diplomasi regional terus terpecah, dunia tengah menghadapi salah satu krisis geopolitik paling serius dekade ini. (Antara)