PDIP Sebut Kudatuli 1996 Jadi Titik Awal Reformasi Indonesia

Ribka Tjiptaning memberikan keterangan kepada wartawan (ANTARA)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, menegaskan bahwa peristiwa Kudatuli atau kerusuhan 27 Juli 1996 merupakan momentum penting yang memicu lahirnya era reformasi di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam acara tabur bunga dan doa bersama di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta, untuk memperingati 29 tahun tragedi tersebut.

"Kalau tidak ada 27 Juli, tak akan ada reformasi," tegas Ribka, Minggu (21/7).

Menurutnya, perjuangan menuju reformasi yang sejati belum selesai. Banyak hal masih perlu diperjuangkan agar cita-cita demokrasi benar-benar terwujud. Ia mengingatkan seluruh kader PDIP untuk terus menjaga semangat juang rakyat.

“Reformasi hari ini masih jauh dari harapan. Tapi kader PDIP, para banteng, jangan pernah lelah. Jangan manja. Kita harus kembali membangun kekuatan dari akar rumput, seperti ketika rakyat mendukung Mega tanpa ragu!” seru Ribka.

Dalam kesempatan tersebut, Ribka juga mengajak seluruh kader untuk tidak melupakan sejarah perjuangan partai. Ia menilai masih banyak kader yang belum memahami makna mendalam dari Kudatuli dan sejarah Kantor DPP di Jalan Diponegoro.

“Jangan sampai ada kader yang hanya menikmati hasil kemenangan tanpa menghargai perjuangan yang berdarah-darah,” ujar Ribka penuh penekanan.

Sejumlah tokoh PDIP turut hadir dalam acara tersebut, seperti Sadarestuwati, Wiryanti Sukamdani, Bonnie Triyana, Deddy Yevri Sitorus, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Ronny Talapessy, dan Yuke Yurike.