Taman Bendera Pusaka: Ikon Ruang Hijau Baru dan Kebanggaan Jakarta

Taman yang akan dijadikan sebagai Taman Bendera Pusaka
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Pembangunan Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan, bukan sekadar menambah ruang terbuka hijau, tetapi juga menghadirkan ikon baru yang sarat makna sejarah dan kebanggaan warga Jakarta.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, menegaskan bahwa pemulihan ruang terbuka hijau merupakan kunci menuju Jakarta yang berkelanjutan. Taman ini diharapkan menjadi simbol komitmen pemerintah untuk menciptakan kota yang hijau, sekaligus mengingatkan generasi mendatang pada perjuangan kemerdekaan.

“Groundbreaking Taman Bendera Pusaka adalah langkah strategis pemulihan tata ruang ibu kota. Selain estetika, taman ini akan berfungsi sebagai daerah resapan air untuk mengurangi risiko banjir,” ujarnya, Sabtu (9/8).

Mendukung Jakarta Menuju Kota Global

Proyek ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), yang menargetkan Jakarta masuk 50 besar kota global pada 2029 dan 20 besar dunia dalam dua dekade mendatang.

Anggota Komisi B DPRD DKI, Wa Ode Herlina, juga memberikan dukungan penuh terhadap taman yang akan mengintegrasikan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser ini. Kawasan tersebut sebelumnya direncanakan menjadi Taman ASEAN berskala internasional.

“Kapan lagi kita punya taman bertaraf internasional yang menjadi kebanggaan warga DKI? Pembangunan ini selaras dengan visi Jakarta sebagai kota global,” kata Wa Ode.

Fungsi Ekologis dan Sosial

Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) DKI, Vera Refina Sari, menjelaskan bahwa Taman Bendera Pusaka tak hanya menonjolkan keindahan lanskap, tetapi juga mengelola tata air untuk membantu pengendalian banjir.

Taman ini akan memperkuat fungsi ekologis, memelihara nilai sejarah dan budaya lokal, serta meningkatkan interaksi sosial warga melalui kegiatan olahraga, seni, dan komunitas. “Ini bukan sekadar renovasi, melainkan kelahiran kembali kawasan Barito menjadi ruang publik yang hidup, inklusif, dan multifungsi,” kata Vera.

Pendanaan Tanpa Bebani APBD

Menariknya, proyek senilai sekitar Rp50 miliar ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana berasal dari kontribusi pengembang melalui koefisien lantai bangunan (KLB).

Dengan perpaduan fungsi ekologis, nilai sejarah, dan desain berkelas internasional, Taman Bendera Pusaka diproyeksikan menjadi destinasi baru yang mempertegas identitas Jakarta sebagai kota hijau, berbudaya, dan membanggakan di mata dunia.