Kebakaran Hebat Hanguskan Pabrik Kopi di Matraman, Jakarta Timur
- ANTARA
VIVA Tangerang – Kebakaran melanda sebuah pabrik kopi di kawasan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, pada Senin (5/10) siang. Api diketahui muncul di sebuah bangunan yang berlokasi di Jalan Gang Bunga Belakang I, RT 09/RW 09, tidak jauh dari Stasiun Pondok Jati.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid, menjelaskan bahwa laporan kebakaran diterima melalui call center Dinas Gulkarmat DKI Jakarta sekitar pukul 12.54 WIB. Tak lama berselang, satu unit mobil pemadam langsung dikerahkan menuju lokasi untuk melakukan upaya awal pemadaman.
“Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 12.58 WIB dan langsung melakukan pemadaman pada pukul 12.59 WIB,” ujar Abdul Wahid saat dikonfirmasi.
Api dengan cepat membesar, memaksa petugas untuk menambah armada. Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dengan 65 personel dari Sudin Gulkarmat Jakarta Timur dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah.
“Fokus utama kami adalah mencegah api menjalar ke bangunan lain dan meminimalkan kerugian material,” jelasnya.
Menurut keterangan resmi, api berhasil dilokalisasi sekitar pukul 13.12 WIB, dan proses pendinginan dimulai pukul 13.30 WIB. Status kebakaran kini telah berada dalam tahap pendinginan atau kuning, menandakan api sepenuhnya terkendali.
Meski penanganan berlangsung cepat, penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui. Petugas gabungan dari Gulkarmat dan kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan sumber api serta taksiran kerugian.
Tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material diperkirakan cukup signifikan mengingat sebagian besar fasilitas produksi di dalam pabrik turut terdampak.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pelaku industri, terutama yang bergerak di sektor produksi, untuk memastikan sistem keamanan kebakaran di tempat kerja berfungsi optimal. Pemerintah juga terus mengimbau agar setiap bangunan usaha dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR) serta jalur evakuasi yang memadai.