Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Desak Proses Hukum Ditegakkan

Salah satu keluarga korban Ponpes Al Khoziny, Fauzi
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Tangerang – Keluarga korban tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, meminta agar proses hukum tetap berjalan meskipun upaya identifikasi jenazah masih berlangsung. Mereka menegaskan pentingnya keadilan bagi para korban dan keluarga yang kehilangan.

Polisi Tangkap Pelaku Perdagangan Kulit Harimau di Aceh, Diduga Jaringan Perdagangan Satwa Liar

Salah satu keluarga korban, Fauzi, warga asal Madura yang kini tinggal di Depok, Jawa Barat, menyampaikan duka mendalam atas musibah tersebut.
“Untuk keluarga, ini pukulan yang sangat berat. Kami benar-benar kehilangan anak dan keponakan kami,” ujarnya di RS Bhayangkara Surabaya, Selasa malam.

Fauzi menuturkan, anaknya, Toharul Maulidi (16), yang duduk di kelas 3 SMP, berhasil selamat dari reruntuhan. Namun, empat keponakannya — Albi, Ubaidillah, Haikal Ridwan, dan Muzaki Yusuf — menjadi korban meninggal dunia dalam insiden tersebut.

5 Fakta Perahu tenggelam di Halmahera Utara

Fauzi juga mempertanyakan kondisi bangunan sebelum musala Ponpes Al Khoziny runtuh. Ia menyoroti aktivitas pengecoran yang masih berlangsung di lantai atas ketika para santri sedang melaksanakan salat di bawah.
“Kenapa masih ada kegiatan pengecoran di atas saat di bawah ada santri yang salat? Itu prosedurnya dari mana? Kalau ada kelalaian manusia, maka harus ada proses hukum yang tegas,” tegasnya.

Ia menambahkan, siapa pun yang terbukti lalai harus dimintai pertanggungjawaban, tanpa memandang jabatan atau status sosial.
“Hukum harus ditegakkan, siapapun pelakunya,” lanjut Fauzi.

BMKG: Waspada Hujan Ringan hingga Lebat di Mayoritas Kota Besar Indonesia Hari Ini

Meski pihak keluarga belum menempuh langkah hukum secara langsung, Fauzi berharap aparat penegak hukum segera menindaklanjuti kasus tersebut.
“Kami masih akan bicarakan secara internal. Tapi kami berharap pihak kepolisian sudah mulai bergerak untuk menyelidiki dan memeriksa pihak yang terkait,” katanya.

Fauzi juga mengimbau masyarakat agar tidak membuat spekulasi atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Semua harus berdasarkan fakta. Jangan sampai informasi yang beredar justru menyesatkan,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title