Mitos, Sejarah dan Pesona Gunung Fuji

Gunung Fuji
Sumber :
  • Annisa Indri Lestari

Ada juga berbagai acara budaya, festival, dan perayaan yang terkait dengan Gunung Fuji sepanjang tahun. Ini mencakup perayaan festival bunga sakura di musim semi dan festival api unggun di musim panas.

Legenda Air Abadi Gunung Fuji

Di balik keindahan Gunung Fuji, ada sebuah legenda yang menyayat hati bernama Kaguya-Hime atau Putri Kaguya. Legenda ini pernah diangkat oleh Studio Gibli menjadi sebuah film.

Dikutip dari situs-situs tur Jepang, legenda itu bermula pada zaman Heian, tahun 745-1185. Dahulu kala, hiduplah seorang pria pemotong bambu bersama istrinya.

Suatu ketika, dia menemukan bayi kecil di dalam batang bambu. Bayi tersebut dibawa pulang dan dirawat oleh sang istri dan diberi nama Kaguya.

Yang membuat heran, bayi tersebut tumbuh dengan cepat, tak seperti anak-anak lain. Fase kehidupannya disamakan dengan bambu muda yang tumbuh dengan cepat.

Putri Kaguya tumbuh dengan paras yang amat cantik. Saking cantiknya, para pangeran dari banyak kerajaan datang untuk melamar. Bahkan, kaisar pun mendengar tentang kecantikannya dan berencana untuk meminangnya.

Namun, Putri Kaguya menolak. Tak ada satu pun lamaran yang diterima olehnya. Sampai suatu hari, kaisar dibuat kaget oleh Putri Kaguya.

Putri Kaguya mengaku bahwa dirinya adalah putri bulan. Dirinya harus kembali ke angkasa meninggalkan bumi.

Kaisar mencoba segala cara untuk mempertahankan Putri Kaguya. Pasukan dibariskan dengan rapat di depan kamar Putri Kaguya agar dirinya tak bisa kabur.

Tiba-tiba saja, Putri Kaguya menghilang. Sang Kaisar menangis dan dipenuhi kesedihan. Semua hadiah yang diberikan untuk Putri Kaguya pun hanya jadi sampah.

Salah satu hadiah kaisar adalah air keabadian. Dia mempersembahkan air tersebut untuk hidup bersama Putri Kaguya.

Kepergian Putri Kaguya membuatnya tak memiliki alasan untuk hidup abadi. Karena kepedihan yang mendalam, kaisar pun mendaki ke gunung tertinggi dan membakar ramuan tersebut.

Menurut kepercayaan, air tersebut terserap ke dalam Gunung Fuji. Ini mengapa Gunung Fuji dijuluki gunung keabadian, karena memiliki kandungan air abadi di dalamnya.