MoU Pembuangan Sampah Tangsel ke TPA Bangkonol Capai Rp190 Miliar, Berlaku Hingga 4 Tahun

Ilustrasi pengangkut sampah di Kota Surabaya
Sumber :
  • Antaranews

VIVA Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) resmi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang terkait pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol. Kesepakatan ini tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan nilai kontrak fantastis mencapai Rp190,8 miliar untuk periode empat tahun ke depan.

Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Bambang Noertjahyo, yang menegaskan bahwa kontrak kerja sama akan mulai berjalan pada akhir Agustus 2025.

“Sesuai MoU yang telah disepakati, nilai kerja sama mencapai Rp190,8 miliar. Ini akan dimulai akhir Agustus mendatang,” ujar Bambang kepada media.

Rincian Tipping Fee dan KDN Sudah Disepakati

Dalam perjanjian tersebut, Pemkot Tangsel menyetujui skema tipping fee (biaya pengelolaan per ton sampah) yang akan meningkat setiap tahunnya. Tipping fee ini sudah mencakup kompensasi dampak negatif (KDN) yang diberikan kepada masyarakat sekitar TPA Bangkonol.

“Nilai tipping fee per ton sudah termasuk KDN. Sekitar 10 persen dari total biaya tipping fee atau sekitar Rp20 ribu merupakan bagian dari KDN,” jelas Bambang.

Berikut adalah rincian biaya tipping fee per tahun:

  • Tahun pertama: Rp250 ribu/ton

  • Tahun kedua: Rp260 ribu/ton

  • Tahun ketiga: Rp270 ribu/ton

  • Tahun keempat: Rp280 ribu/ton

Target Awal: 750 Ton Sampah per Hari

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan Sampah DPRD Tangsel, Amar, mengungkapkan bahwa pada tahap awal kerja sama, Pemkot Tangsel akan mengirimkan sekitar 750 ton sampah per hari ke TPA Bangkonol.

“Kalau untuk tahun pertama, dari Agustus sampai Desember, estimasinya sekitar 750 ton per hari,” jelas Amar.

Dengan asumsi tipping fee sebesar Rp250 ribu per ton untuk tahun pertama, maka anggaran pembuangan sampah dari Agustus hingga Desember 2025 diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

“Tinggal dikalikan saja, 750 ton dikali Rp250 ribu per ton, dikalikan jumlah hari dari Agustus ke Desember. Nilainya cukup besar,” tambah Amar.

Solusi Jangka Menengah untuk Krisis Sampah Tangsel

Kerja sama ini menjadi langkah strategis Pemkot Tangsel dalam menangani persoalan sampah yang semakin kompleks, seiring terbatasnya kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang ada di wilayah sendiri.

Dengan pengiriman sampah ke TPA Bangkonol, beban pengelolaan sampah di Tangsel dapat ditekan sembari menunggu kesiapan fasilitas pengolahan sampah mandiri yang direncanakan ke depan.


Transparansi dan Pengawasan Diperlukan

Meski kerja sama ini dianggap solusi jangka menengah, sejumlah pihak mendorong agar prosesnya diawasi dengan ketat, terutama dalam hal transparansi anggaran, efektivitas distribusi sampah, serta dampak sosial terhadap wilayah penerima (Pandeglang).

Publik juga menanti apakah solusi ini akan dibarengi dengan edukasi masyarakat dan penguatan sistem pemilahan serta daur ulang sampah di tingkat rumah tangga.