Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah Swasta Tangsel: Tiga Bulan Berlalu, Pelaku Belum Ditahan, Kinerja Polisi Disorot

Kuasa hukum korban dugaan pelecehan seksual, Abdul Hamim.
Sumber :
  • Yanto

Selain mengkritisi lambatnya penanganan kasus, kuasa hukum juga mengungkapkan kondisi psikologis korban yang sangat memprihatinkan. Korban disebut mengalami trauma yang mendalam hingga memilih untuk menutup diri dan menghindari interaksi sosial.

“Kondisi korban sangat memprihatinkan. Dia mengalami tekanan psikologis yang berat hingga tak mampu bersosialisasi seperti anak-anak seusianya. Bahkan, demi proses pemulihan, korban harus pindah sekolah karena lingkungan sebelumnya terlalu banyak mengingatkan pada peristiwa yang menyakitkan,” ujar Hamim.

Trauma yang dirasakan korban bukan hanya berdampak pada aspek psikologis, tapi juga mengganggu proses belajar dan perkembangan sosialnya. Hal ini menjadi bukti bahwa pelecehan seksual terhadap anak tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga menghancurkan masa depan korban.

Harapan Keluarga: Tindakan Tegas dan Keadilan yang Nyata

Pihak keluarga korban pun turut bersuara. Mereka berharap agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas, khususnya dengan menahan terduga pelaku, guna memberikan rasa aman dan kepastian hukum bagi korban.

“Ini bukan hanya soal proses hukum yang berlarut-larut, tapi juga soal keadilan dan rasa aman bagi anak kami. Kami mohon agar kepolisian segera bertindak,” ujar salah satu anggota keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.

Keluarga juga berharap agar kasus ini menjadi perhatian serius semua pihak, terutama karena melibatkan institusi pendidikan yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak-anak.