Thriftpreneur: Peluang Usaha di Balik Tren Pakaian Bekas

Ilustrasi bisnis pakaian (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – Belakangan ini, tren pakaian bekas atau thrift shop makin menjamur di kalangan anak muda. Bukan hanya sekadar tren gaya hidup hemat atau anti-fast fashion, bisnis baju second kini justru melahirkan banyak thriftpreneur — istilah untuk pebisnis pakaian bekas yang sukses mengubah hobi thrifting menjadi ladang cuan. Menariknya, usaha ini tergolong modal kecil, risiko rendah, tapi berpotensi untung tinggi jika dikelola dengan cerdas.

Kenapa Bisnis Thrift Shop Diminati?

Strategi Promosi YouTube Tanpa Biaya Iklan yang Efektif

Pertama, alasan utamanya adalah gaya hidup ramah lingkungan. Banyak Gen Z dan milenial kini sadar bahwa industri fesyen menyumbang limbah tekstil terbesar di dunia. Membeli baju bekas berkualitas dianggap sebagai langkah kecil untuk mendukung sustainability.

Kedua, harga yang terjangkau membuat banyak orang memburu pakaian unik tanpa takut dompet jebol. Bayangkan, jaket vintage branded yang harga barunya jutaan rupiah bisa dibawa pulang hanya dengan ratusan ribu saja.

7 Cara Membuat Konten Viral di YouTube Shorts untuk Pemula

Ketiga, item thrift kerap punya nilai “rare” yang justru dicari kolektor. Ini membuat bisnis thrift shop tidak sekadar jual beli baju bekas, tapi juga soal curation alias kejelian memilih barang bernilai tinggi.

Cara Memulai Usaha Thrift Shop

Untuk menjadi seorang thriftpreneur, langkah pertama adalah riset pasar. Cari tahu barang apa yang banyak diburu — mulai dari jaket denim, kemeja flanel, celana jeans vintage, hingga tas branded preloved.

Halaman Selanjutnya
img_title
6 Cara Meningkatkan Watch Time YouTube Secara Organik