Masa Depan Uang Kripto: Apakah Uang Digital Akan Menggantikan Mata Uang Tradisional?
- VIVA
3. Penggunaan yang Terbatas
Walaupun semakin banyak perusahaan yang menerima kripto sebagai alat pembayaran, penggunaannya masih terbatas jika dibandingkan dengan mata uang tradisional. Banyak toko, restoran, dan penyedia layanan lainnya belum menerima pembayaran dengan uang kripto, yang membuatnya kurang praktis untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, banyak konsumen yang merasa belum nyaman menggunakan uang kripto untuk transaksi sehari-hari karena ketidakpastian harga dan kesulitan dalam mengaksesnya.
4. Isu Lingkungan
Proses penambangan kripto, terutama Bitcoin, membutuhkan energi yang sangat besar. Penambangan Bitcoin menggunakan perangkat komputer yang kuat untuk memecahkan algoritma matematika kompleks, dan proses ini menghabiskan banyak energi. Beberapa pihak mengkritik dampak lingkungan dari penambangan kripto, yang dapat menyebabkan peningkatan emisi karbon global. Oleh karena itu, untuk menjadi alternatif yang berkelanjutan bagi mata uang tradisional, uang kripto perlu menemukan cara untuk mengurangi dampak lingkungannya.
Uang Kripto dan Mata Uang Digital Bank Sentral
Meskipun uang kripto menawarkan sejumlah keunggulan, beberapa negara, termasuk China dan Uni Eropa, sedang mengembangkan mata uang digital milik negara (Central Bank Digital Currency/CBDC). CBDC adalah versi digital dari mata uang tradisional yang diterbitkan dan dikendalikan oleh bank sentral. CBDC dapat mengatasi beberapa masalah yang ada pada uang kripto, seperti volatilitas harga dan regulasi, dengan tetap menawarkan kemudahan transaksi digital.
Dengan adanya CBDC, negara-negara dapat memanfaatkan teknologi blockchain untuk mempercepat transaksi dan meningkatkan inklusi keuangan, sementara tetap mempertahankan kontrol penuh terhadap kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi. CBDC dapat menjadi solusi yang lebih aman dan stabil daripada uang kripto yang terdesentralisasi.