7 Strategi Mengelola Bisnis Keluarga Agar Tetap Sukses

Ilustrasi Bisnis.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk usaha yang banyak berkembang di Indonesia. Mulai dari toko kelontong, restoran, hingga perusahaan besar, banyak yang berawal dari usaha keluarga. Namun, mengelola bisnis keluarga bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar biasanya datang dari konflik internal, pembagian peran, hingga keberlanjutan usaha lintas generasi.

Mengubah Kegagalan Kecil Jadi Senjata Marketing yang Ampuh

Untuk memastikan bisnis keluarga tetap berjalan sukses, diperlukan strategi yang tepat agar usaha tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat.


1. Pisahkan Urusan Keluarga dan Bisnis

Salah satu kunci utama keberhasilan bisnis keluarga adalah memisahkan kepentingan pribadi dari kepentingan usaha. Jangan sampai masalah rumah tangga terbawa ke dalam pekerjaan. Membuat aturan yang jelas antara hubungan keluarga dan profesionalitas sangat penting untuk menjaga keharmonisan.


2. Tentukan Peran dan Tanggung Jawab yang Jelas

Alasan Kenapa Tidak Semua Pengusaha Cocok Jadi CEO

Setiap anggota keluarga yang terlibat harus memiliki tugas dan tanggung jawab yang spesifik. Dengan begitu, tidak ada tumpang tindih peran yang bisa menimbulkan konflik. Misalnya, satu orang fokus pada keuangan, sementara yang lain mengurus pemasaran atau operasional.


3. Bangun Sistem Manajemen yang Profesional

Meskipun berbasis keluarga, bisnis tetap perlu dikelola secara profesional. Gunakan sistem pencatatan keuangan, laporan transparan, serta prosedur operasional yang rapi. Hal ini akan mempermudah pengawasan dan mencegah terjadinya kesalahpahaman.


4. Komunikasi Terbuka dan Transparan

Rahasia Menciptakan Produk yang ‘Terlihat Lebih Mahal’ dengan Biaya Produksi Murah

Komunikasi menjadi fondasi penting dalam menjaga keharmonisan bisnis keluarga. Rutinlah mengadakan pertemuan untuk membahas perkembangan bisnis, tantangan, maupun rencana ke depan. Dengan komunikasi yang terbuka, setiap anggota merasa dihargai dan bisa memberikan kontribusi maksimal.


5. Siapkan Regenerasi atau Suksesi

Banyak bisnis keluarga gagal bertahan karena tidak memiliki rencana suksesi yang jelas. Pemilik usaha perlu mempersiapkan siapa penerus yang akan melanjutkan bisnis ketika generasi sebelumnya pensiun. Proses regenerasi sebaiknya dilakukan secara bertahap agar transisi berjalan mulus.


6. Libatkan Tenaga Profesional di Luar Keluarga

Untuk menghindari bias internal, tidak ada salahnya melibatkan tenaga profesional dari luar keluarga. Konsultan, manajer, atau karyawan non-keluarga bisa membantu memberikan perspektif objektif dalam pengelolaan bisnis.


7. Jaga Nilai dan Budaya Keluarga

Salah satu keunggulan bisnis keluarga adalah adanya nilai dan budaya yang kuat. Nilai tersebut bisa menjadi identitas bisnis yang membedakan dengan kompetitor. Pastikan nilai-nilai ini tetap dijaga agar bisnis memiliki fondasi yang kokoh.


Mengelola bisnis keluarga memang penuh tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, usaha ini bisa terus berkembang dari generasi ke generasi. Mulai dari memisahkan urusan pribadi, membangun sistem manajemen profesional, hingga menyiapkan suksesi, semua langkah ini penting untuk menjaga keberlangsungan usaha.

Bisnis keluarga yang dikelola dengan baik bukan hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga warisan berharga bagi generasi mendatang.