MIND, Diet yang Lagi Tren di Korea Selatan. Begini Caranya!
- VIVA
4. Mengonsumsi lebih banyak ikan dan unggas sambil membatasi daging merah atau olahan serta keju.
5. Mengurangi konsumsi gula sederhana dan biji-bijian olahan melalui makanan gorengan, camilan, dan minuman bersoda.
6. Membatasi konsumsi alkohol hingga sekitar satu gelas anggur per hari.
Karena nasi adalah makanan pokok dalam kuliner Korea, Jung menyarankan untuk mencampurkan lentil, gandum, beras merah, dan beras putih dalam rasio 4:2:2:2, daripada hanya mengonsumsi nasi putih, untuk membantu meningkatkan kadar gula darah secara perlahan sambil meningkatkan asupan protein yang sesuai dari kacang-kacangan.
Selain itu, untuk memproduksi hormon yang sehat, ia merekomendasikan membatasi makanan gorengan hingga kurang dari satu kali per minggu dan camilan hingga 30 gram atau kurang hingga empat kali per minggu, karena makanan tersebut mengandung lemak trans yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin yang tinggi. Kondisi ini membuat tubuh meningkatkan gula darah lebih cepat dengan jumlah makanan yang sama.
Terlepas dari saran diet, profesor tersebut menekankan bahwa diet slow aging adalah cara hidup, bukan solusi instan, serta menambahkan bahwa faktor terpenting adalah menemukan keseimbangan dalam hidup.
"Penuaan bukanlah hal yang sederhana. Kebiasaan gaya hidup seperti olahraga dan nutrisi hanyalah hasil dari prinsip-prinsip bagaimana kita menjalankan hidup kita. Jika kita melihat ke dasar-dasarnya, ada faktor seperti stres dan tidur, dan keseimbangan hidup ini pada akhirnya diciptakan oleh perspektif kita terhadap kehidupan," kata Jung Hee-won.