Waspada Leptospirosis: Penyakit Infeksi Air Kencing Tikus yang Mengancam di Musim Hujan
- VIVA
VIVA Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali mengingatkan warga tentang pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit leptospirosis atau yang lebih dikenal dengan infeksi air kencing tikus. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini, dan berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat.
Waspada Penyebaran Leptospirosis di Musim Hujan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, mengungkapkan bahwa di musim hujan, risiko penyebaran leptospirosis semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh tingginya potensi kontaminasi air banjir dengan urine tikus yang mengandung bakteri penyebab penyakit tersebut. Air yang tercemar bisa menyebar ke tanah, makanan, atau benda-benda lain yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal, sehingga memperbesar kemungkinan penularan ke manusia.
“Penularan leptospirosis bisa terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan urine tikus yang terinfeksi. Selama musim hujan, kami meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati, khususnya di daerah-daerah yang rawan banjir,” kata dr. Dini seperti dikutip laman resmi Pemkot Tangerang, Sabtu 22 Februari 2025.
Gejala dan Kelompok Berisiko Tinggi
Dr. Dini menjelaskan bahwa gejala leptospirosis baru akan muncul sekitar tujuh hingga sepuluh hari setelah seseorang terpapar bakteri penyebab penyakit ini. Gejala awal yang bisa muncul antara lain demam tinggi, nyeri kepala dan otot, batuk (yang bisa disertai darah), hingga pendarahan internal. Gejala-gejala ini bisa menyerupai penyakit lainnya, sehingga penting untuk segera melakukan pemeriksaan jika mengalami tanda-tanda tersebut.