Waspada Leptospirosis: Penyakit Infeksi Air Kencing Tikus yang Mengancam di Musim Hujan
- VIVA
BPBD Kota Tangerang Berikan Tips Menghadapi Banjir Saat Musim Hujan
- Pemkot Tangerang
Kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terjangkit leptospirosis antara lain korban banjir, petani, peternak, pekerja rumah pemotongan hewan, serta mereka yang rutin membersihkan saluran drainase atau selokan. Para individu yang beraktivitas di area yang terkontaminasi air banjir sangat rentan terhadap infeksi ini.
Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit leptospirosis, dr. Dini menyarankan beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat. "Langkah pertama yang sangat penting adalah pengendalian tikus. Pastikan sanitasi lingkungan tetap terjaga dengan baik, serta gunakan perangkap tikus untuk membatasi populasi hewan tersebut. Selain itu, vaksinasi pada hewan ternak juga bisa membantu mengurangi potensi penularan,” jelasnya.
Pencegahan lainnya adalah dengan melakukan disinfeksi pada tempat penampungan air untuk menghindari bakteri yang ada di dalamnya. Bagi masyarakat yang terpaksa harus bekerja di luar rumah atau di area yang berisiko, penggunaan pakaian pelindung seperti sepatu boot dan sarung tangan sangat disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan tanah atau air yang mungkin terkontaminasi oleh urine tikus.
Penanganan dan Pengobatan Leptospirosis
Untuk penanganan penyakit leptospirosis, dr. Dini menjelaskan bahwa pada kasus dengan gejala ringan, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar tujuh hari. Namun, pada kasus yang lebih berat, pengobatan medis segera diperlukan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri. "Jika kondisi semakin parah, segera lakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat. Dokter akan memberikan obat-obatan yang tepat untuk membantu proses pemulihan,” tambahnya.