10 Kesalahan Umum Orang Tua Baru dan Cara Menghindarinya

Orang Tua dan Anak
Sumber :

VIVA Tangerang – Menjadi orang tua adalah pengalaman luar biasa yang mengubah hidup. Namun, banyak orang tua baru merasa bingung dan cemas saat menghadapi hari-hari awal mengasuh anak. Wajar jika melakukan kesalahan, tetapi beberapa di antaranya bisa berdampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak. Artikel ini mengulas 10 kesalahan umum orang tua baru serta tips praktis untuk menghindarinya.


1. Terlalu Sering Menggendong atau Terlalu Jarang Menyentuh

7 Tips Menjadi Orang Tua yang Lebih Sabar: Kunci Mengasuh Anak Tanpa Stres

Banyak orang tua takut “membiasakan” anak digendong terus-menerus, padahal sentuhan sangat penting untuk ikatan emosional dan perkembangan otak bayi. Sebaliknya, terlalu sering menggendong tanpa memberikan ruang eksplorasi juga bisa menghambat kemandirian.

Solusi: Seimbangkan waktu pelukan dengan waktu anak belajar sendiri, seperti saat tummy time atau bermain di playmat.


2. Membandingkan Anak dengan Anak Lain

Siap-Siap! Pendaftaran SPMB SMP Tahap I Kota Tangerang Dimulai 19 Juni 2025, Simak Jadwal Lengkapnya

Perkembangan setiap anak berbeda-beda. Membandingkan anak dengan saudara atau teman sebaya dapat menciptakan tekanan dan menurunkan kepercayaan dirinya.

Solusi: Fokus pada proses tumbuh kembang anak sendiri, dan rayakan setiap pencapaian kecilnya.


3. Mengabaikan Diri Sendiri

Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Marah: Panduan Lembut Tapi Tegas

Banyak orang tua baru terlalu fokus pada bayi hingga melupakan kebutuhan dasar diri sendiri. Padahal, orang tua yang sehat fisik dan mental lebih mampu memberikan pengasuhan optimal.

Solusi: Sisihkan waktu untuk tidur, makan bergizi, dan melakukan hal-hal kecil yang menyenangkan.


4. Terlalu Percaya Semua Nasihat

Nasihat dari keluarga atau media sosial bisa membingungkan, bahkan salah. Tidak semua yang "katanya bagus" cocok untuk anak Anda.

Solusi: Konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional, dan pelajari literasi parenting dari sumber yang terpercaya.


5. Terlalu Fokus pada Jadwal, Lupa Fleksibilitas

Mengikuti rutinitas penting, tapi terlalu kaku pada jadwal bisa membuat stres ketika anak tidak mengikuti rencana.

Solusi: Gunakan jadwal sebagai panduan, bukan aturan kaku. Fleksibilitas adalah kunci dalam menghadapi bayi yang terus berkembang.


6. Memberikan Gadget Terlalu Dini

Memberikan HP atau tablet agar anak tenang bisa jadi solusi cepat, tapi berisiko pada perkembangan bahasa dan sosial anak.

Solusi: Hindari screen time pada anak di bawah 2 tahun, dan alihkan perhatian dengan aktivitas fisik atau interaktif.


7. Menganggap Tangisan Selalu Berarti Lapar

Tidak semua tangisan berarti bayi lapar. Bisa saja karena popok basah, kelelahan, atau butuh pelukan.

Solusi: Pelajari berbagai jenis tangisan anak, dan jangan langsung menyusui atau memberi botol sebagai satu-satunya respons.


8. Kurang Komunikasi dengan Pasangan

Beban pengasuhan bisa menjadi sumber konflik jika tidak dikomunikasikan dengan baik.

Solusi: Jadwalkan waktu untuk berbicara sebagai pasangan. Bahas kebutuhan, harapan, dan bagi tugas secara adil.


9. Terlalu Kaku dengan Pola Asuh

Setiap anak unik. Pola asuh yang berhasil untuk satu anak belum tentu cocok untuk anak lain.

Solusi: Buka diri pada pendekatan parenting yang adaptif. Dengarkan anak dan terus belajar sebagai orang tua.


10. Tidak Mencatat Perkembangan Anak

Sering kali orang tua baru melewatkan momen-momen penting atau lupa melaporkan gejala tertentu ke dokter karena tidak mencatat.

Solusi: Gunakan buku tumbuh kembang atau aplikasi parenting untuk mencatat hal penting, seperti berat badan, imunisasi, dan milestones.


Proses Belajar Sepanjang Hidup

Menjadi orang tua adalah proses belajar sepanjang hidup. Tidak ada yang sempurna, tapi dengan kesadaran dan usaha, setiap kesalahan bisa menjadi pelajaran berharga. Ingatlah, Anda bukan satu-satunya yang berjuang—dan anak Anda tidak butuh orang tua sempurna, cukup yang penuh kasih sayang.