Filosofi Lagom: Keseimbangan Hidup Ala Swedia

Ilustrasi self care atau merawat diri (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Nilai inilah yang bertahan hingga sekarang dan jadi bagian budaya orang Swedia dalam bekerja, bersosialisasi, hingga membangun rumah tangga.

Mengapa Lagom Relevan di Zaman Modern?

Tanda Orang Tua Butuh ‘Parenting Break’: Dengarkan Diri, Agar Tidak Lelah Hati

Di era media sosial, kita sering terjebak dalam budaya FOMO (Fear of Missing Out) dan konsumsi berlebihan. Banyak orang kelelahan karena terus membandingkan diri dengan orang lain. Filosofi Lagom justru mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, bertanya: “Apa yang benar-benar aku butuhkan?”

Dengan hidup cukup dan seimbang, kita bisa fokus pada hal-hal esensial. Ini membuat pikiran lebih tenang, keuangan lebih stabil, dan relasi dengan orang terdekat pun lebih tulus.

Cara Menerapkan Lagom dalam Kehidupan Sehari-hari

Tantangan 7 Hari ‘No Jajan’ Bersama Anak: Seru, Hemat, dan Bikin Kompak!

Berikut beberapa cara sederhana agar semangat Lagom bisa kamu rasakan:

1. Konsumsi Secukupnya

Halaman Selanjutnya
img_title