Krisis Kemanusiaan Gaza Memburuk: Hanya 73 Truk Bantuan Masuk di Tengah Blokade Israel
- ANTARA
Tangerang – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk seiring dengan semakin ketatnya blokade Israel yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Dalam 24 jam terakhir, hanya 73 truk bantuan yang berhasil masuk ke wilayah tersebut, menurut laporan terbaru dari Kantor Media Pemerintah Gaza.
Situasi ini memperparah bencana kelaparan yang telah merenggut sedikitnya 133 nyawa, termasuk 87 anak-anak, sejak dimulainya agresi militer Israel pada Oktober 2023. Dalam pernyataannya, otoritas Gaza menuding Israel secara sistematis menciptakan kelaparan massal dan kekacauan kemanusiaan di wilayah padat penduduk tersebut.
“Kelaparan kini telah menjalar ke seluruh Gaza dan berdampak pada seluruh populasi, termasuk 1,1 juta anak,” bunyi pernyataan resmi.
Meskipun sejumlah negara dan organisasi internasional mengumumkan pengiriman ratusan truk bantuan, hanya sebagian kecil yang berhasil tiba. Beberapa truk bahkan dilaporkan mengalami pembajakan atau tertahan di bawah pengawasan militer Israel.
Bantuan udara pun belum menjadi solusi. Tiga pengiriman bantuan dari udara yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir hanya membawa muatan setara dua truk, dan justru dijatuhkan di zona konflik aktif, membuat warga sipil tidak dapat mengaksesnya dengan aman.
“Situasi ini sangat menyedihkan. Apa yang terjadi di lapangan hanyalah sandiwara kemanusiaan dengan janji-janji kosong dari kekuatan global,” tambah pihak Gaza.
Pemerintah Gaza kembali menuntut pembukaan semua perlintasan perbatasan tanpa syarat, serta mendesak masuknya bantuan pokok seperti makanan, air bersih, dan susu bayi. Mereka memperkirakan dibutuhkan sedikitnya 600 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta penduduk Gaza.