Paus Leo XIV Nilai Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza Realistis, Hamas Perlu Terima
- ANTARA
VIVA Tangerang – Paus Leo XIV menilai rencana perdamaian 20 poin yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Gaza sebagai proposal yang realistis. Ia mendesak kelompok Palestina, Hamas, untuk mempertimbangkan usulan tersebut dalam batas waktu yang ditentukan demi tercapainya gencatan senjata.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di Villa Barberini sebelum kembali ke Vatikan pada Selasa (30/9), Paus menekankan pentingnya pembebasan sandera serta pengiriman bantuan kemanusiaan secara cepat ke Gaza. Ia menyebut beberapa elemen dalam rencana Trump sebagai hal yang sangat menarik dan menekankan urgensi merespons krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Paus juga menyampaikan keprihatinannya atas retorika terbaru dari Amerika Serikat terkait kemungkinan penggunaan senjata nuklir. Ia menekankan bahwa bahasa seperti itu meningkatkan ketegangan dan harus dihindari agar perdamaian tetap menjadi prioritas. “Kami berharap ini hanya retorika. Tujuan utama adalah perdamaian, bukan perang,” ujarnya.
Rencana 20 poin Trump, yang diumumkan pada Senin (29/9) di Gedung Putih bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mencakup pembebasan sandera Israel, pelucutan senjata Hamas secara menyeluruh, penarikan bertahap pasukan Israel, serta pembentukan komite teknokratik dan apolitis untuk memerintah Gaza. Proposal itu juga membuka kemungkinan jalan menuju penentuan nasib sendiri dan negara merdeka bagi Palestina, meski tidak dijamin.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Pengeboman yang terus berlangsung membuat wilayah ini nyaris tidak layak huni, memicu kelaparan massal, dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Paus menekankan bahwa dukungan internasional terhadap gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan menjadi sangat penting untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza.