8 Sifat Pemimpin Versi Prabowo, Salah Satunya Siap Hadapi Fitnah

Presiden Prabowo memberikan sambutan saat acara penutupan Kongres PSI
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan delapan karakter utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin. Dalam pidatonya di hadapan para ketua umum partai dan politisi dalam sebuah kongres di Surakarta, Minggu (20/7) malam, Prabowo menekankan bahwa pemimpin sejati harus memiliki hati yang luas dan sabar seperti lautan—yang dalam falsafah Jawa disebut pindo jaladri.

Polri Bongkar Jaringan Judol China-Kamboja, Untung Capai Rp20 Miliar di Indonesia

"Pemimpin itu harus siap menghadapi kritik, hinaan, bahkan fitnah. Tapi layaknya samudera, meski menerima kotoran, yang keluar tetap air yang jernih. Hatinya harus luas dan mampu meredam gejolak," ujar Presiden.

Selain pindo jaladri, Prabowo juga menguraikan tujuh karakter lainnya yang diambil dari nilai-nilai luhur Hasta Brata, sebuah ajaran kepemimpinan klasik Jawa, yang juga ditulis dalam bukunya Kepemimpinan Militer. Berikut penjelasan lengkap delapan sifat tersebut:

  1. Demo Ojol di Monas, 1.600 Lebih Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan

    Pindo Jaladri (Laut)
    Melambangkan kelapangan hati, kesabaran, dan kesiapan menerima segala bentuk tekanan dengan kepala dingin.

  2. Pindo Candra (Bulan)
    Seorang pemimpin harus bisa menjadi cahaya di tengah kegelapan, memberi kesejukan dan harapan saat situasi sulit.

  3. Dorong Kesetaraan Pendidikan, Kemenag DKI Jakarta Usulkan Madrasah Negeri dan Swasta Bebas Biaya

    Pindo Kartika (Bintang)
    Menjadi penunjuk arah, memberikan pedoman yang jelas bagi rakyat dan bawahannya.

  4. Pindo Surya (Matahari)
    Mampu memberi kehangatan, energi, dan solusi bagi berbagai permasalahan.

  5. Pindo Arga (Gunung)
    Tegar, kuat pendirian, dan berani meledak jika dibutuhkan, seperti saat menghadapi korupsi dan kejahatan besar.

  6. Pindo Dahana (Api)
    Membakar semangat dan memberantas segala bentuk ketidakadilan, pengkhianatan, serta penindasan.

  7. Pindo Bayu (Angin)
    Fleksibel, hadir di segala tempat dan kondisi, dari puncak gunung hingga kolong jembatan.

  8. Pindo Bahana (Bumi)
    Menjadi sumber kehidupan, rela berkorban, siap diinjak demi kepentingan rakyat, dan tetap memberikan energi serta kekayaan.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengingatkan pentingnya filosofi Ki Hajar Dewantara dalam praktik kepemimpinan, yaitu:

  • Ing ngarsa sung tuladha: di depan memberi teladan,

  • Ing madya mangun karsa: di tengah membangun semangat,

  • Tut wuri handayani: di belakang memberikan dorongan.

Presiden menekankan bahwa seorang pemimpin sejati bukan hanya simbol, tetapi juga pelindung, pengarah, sahabat perjuangan, serta sosok yang menghadirkan rasa aman bagi rakyatnya.

Halaman Selanjutnya
img_title