Prabowo Minta Lebih Banyak Bandara Internasional Dibuka di Daerah
- ANTARA
Tangerang – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melalui rapat terbatas yang digelar secara hybrid dari kediamannya di Bukit Hambalang, Bogor, Jumat (1/8/2025), menekankan pentingnya memperluas jumlah bandara internasional di berbagai daerah di Indonesia. Arahan ini disampaikan kepada para menteri sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi dan pariwisata di tingkat regional.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo melihat keberadaan bandara internasional sebagai elemen kunci untuk mempercepat perputaran ekonomi dan mendorong kemajuan pariwisata lokal. “Presiden mendorong agar pembukaan bandara internasional dilakukan secara masif di banyak daerah agar konektivitas dan ekonomi regional bisa tumbuh pesat,” ungkap Teddy.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo juga menggarisbawahi urgensi pembangunan infrastruktur transportasi udara yang merata di seluruh penjuru negeri. Menurutnya, penguatan konektivitas antardaerah melalui jalur udara akan mempermudah mobilitas masyarakat serta distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Rapat terbatas itu turut dihadiri langsung oleh beberapa pejabat seperti Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Kepala Sekretaris Pribadi Presiden Rizky Irmansyah. Sejumlah menteri lainnya hadir secara virtual, antara lain Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menariknya, dorongan pembukaan bandara internasional ini muncul setelah sebelumnya, pada masa pemerintahan sebelumnya, tepatnya pada 29 April 2024, Kementerian Perhubungan menetapkan penghapusan status internasional dari 18 bandara di berbagai wilayah. Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.
Beberapa bandara yang dicabut status internasionalnya antara lain Bandara Maimun Saleh (Sabang), Bandara Silangit, Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Adisutjipto (Yogyakarta), dan Bandara Frans Kaisiepo (Biak).
Dengan kebijakan baru yang diusulkan Presiden Prabowo, diharapkan akan ada evaluasi ulang terhadap bandara-bandara tersebut, sekaligus pembukaan akses internasional di lokasi-lokasi strategis lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.