Pramono Anung: Warga Luar Daerah Boleh Cari Kerja di Jakarta, Asal Punya Keahlian

JobFest 2025 di Jakarta International Velodrome
Sumber :
  • ANTARA

TangerangGubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa ibu kota tetap terbuka bagi pencari kerja dari luar daerah. Namun, ia memberi syarat penting: setiap orang yang ingin mengadu nasib di Jakarta harus memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di kota metropolitan.

Gibran: Ruang Laktasi Bayi Lebih Penting daripada Gerbong Perokok

 

“Jakarta tidak boleh menutup kesempatan bagi siapa pun. Namun syaratnya jelas, mereka harus punya keterampilan yang bisa bersaing,” ujar Pramono di Jakarta, Sabtu (23/8).

Siap Pimpin Karang Taruna, Budisatrio Djiwandono Dapat Dukungan Penuh di Temu Karya Nasional IX

 

Pramono bahkan mencontohkan dirinya yang berasal dari luar Jakarta dan berhasil menetap setelah mampu membuktikan diri. Menurutnya, banyaknya peluang kerja di ibu kota menjadi magnet kuat bagi warga dari berbagai provinsi.

Terungkap! Peran Irvian Bobby dalam Skema Aliran Dana Fantastis Rp69 Miliar

 


 

Job Fair Jadi Solusi Atasi Lonjakan Pencari Kerja

 

Pramono menyebut Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan melalui bursa kerja (job fair). Tahun ini ditargetkan ada 21 kali job fair di berbagai wilayah Jakarta, setelah sebelumnya sukses menggelar 13 acara serupa.

 

Dalam rekrutmen 1.000 posisi petugas Dinas Gulkarmat, tercatat 24.405 pelamar mendaftar, sebagian besar dari luar Jakarta. Hal ini menurut Pramono membuktikan bahwa minat masyarakat daerah untuk bekerja di ibu kota masih sangat tinggi.

 

“Kami tidak ingin masyarakat hanya berbondong-bondong datang ke kantor mencari kerja tanpa arah. Karena itu job fair menjadi jembatan terbaik,” ucapnya.

 


 

Jakarta Bersaing dengan Kota Dunia

 

Lebih lanjut, Pramono menekankan bahwa Jakarta kini harus bersaing bukan hanya dengan kota lain di Indonesia, melainkan juga dengan kota-kota besar dunia. Oleh karena itu, tenaga kerja yang masuk harus benar-benar memiliki daya saing global.

 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan jumlah angkatan kerja per Februari 2025 mencapai 5,47 juta orang, naik 41,62 ribu dibanding tahun sebelumnya. Dari angka itu, sebanyak 5,14 juta orang sudah bekerja, dengan kenaikan tertinggi pada sektor jasa.

 

Meski demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat 6,18 persen, sedikit meningkat dibanding periode yang sama tahun 2024.