Bantah Isu PHK Massal di PT Gudang Garam, Khofifah: Itu Program Pensiun Dini
- ANTARA
VIVA Tangerang – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk yang ramai di media sosial tidak benar. Menurutnya, yang sebenarnya terjadi adalah program pensiun dini yang ditawarkan perusahaan kepada sebagian kecil karyawan.
“Bukan PHK massal, melainkan program pensiun dini yang ditawarkan oleh manajemen PT Gudang Garam,” ujar Khofifah di Surabaya, Selasa (9/9/2025).
Ia menambahkan, program tersebut sudah berjalan cukup lama dan sifatnya sukarela. Hingga saat ini, tercatat sekitar 200 karyawan yang mengajukan pensiun dini.
Isu PHK mencuat sejak akhir pekan lalu setelah beredarnya video viral di Instagram dan X (Twitter) yang memperlihatkan momen perpisahan sejumlah pekerja di pabrik Gudang Garam, Tuban, Jawa Timur. Video tersebut memicu spekulasi bahwa ribuan karyawan terkena PHK akibat penurunan kinerja keuangan perusahaan.
Namun, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Sigit Priyanto, membenarkan bahwa hal tersebut murni program pensiun dini, bukan PHK massal. “Kami sudah cek langsung ke manajemen. Memang ada program pensiun dini, dan sekitar 200 karyawan sudah mengajukan,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak manajemen Gudang Garam juga telah mengonfirmasi bahwa pabrik di Tuban tetap beroperasi normal dengan jumlah tenaga kerja sekitar 800–850 orang. Meski demikian, data laporan tahunan perusahaan menunjukkan adanya penurunan jumlah karyawan dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 orang pada 2024. Kondisi ini disebut-sebut sebagai dampak restrukturisasi perusahaan akibat kenaikan cukai rokok dan persaingan dengan rokok ilegal.
Dengan demikian, isu PHK massal di Gudang Garam dipastikan tidak benar. Yang terjadi hanyalah program pensiun dini secara bertahap sebagai bagian dari strategi penyesuaian perusahaan.