Revitalisasi Pasar Anyar: Fasilitas Modern dan Rapih Tapi Penjualan Menurun
- Kay Abdul Rafi
VIVA Tangerang – Revitalisasi Pasar Anyar yang menghadirkan wajah baru pasar tradisional kini menuai beragam respons dari para pedagang. Meski fasilitasnya lebih modern dan rapih, sebagian pedagang justru mengaku penjualan mereka mengalami penurunan.
Maria, salah satu penjual sembako di Pasar Anyar, mengungkapkan bahwa kondisi pasar kini memang jauh lebih rapi, bersih, dan terkendali dibanding sebelum revitalisasi. Namun, situasi tersebut ternyata tidak serta merta meningkatkan jumlah pembeli.
“Dulu meski pasar berantakan, tapi penjualan lebih baik karena banyak pelanggan yang datang. Sekarang memang lebih bagus, tapi terkesan seperti mall, jadi pembeli malah berkurang,” ujar Maria saat ditemui, Rabu 10 September 2025.
Maria menilai perubahan tersebut sangat berpengaruh terhadap usahanya. Jika sebelumnya lapak sembako selalu ramai dipenuhi langganan, kini situasinya lebih sepi.
Meski begitu, ia mengakui keberadaan fasilitas baru cukup membantu. Eskalator, misalnya, mempermudah pengunjung untuk berpindah antar-lantai mengingat gedung pasar kini terdiri dari tiga tingkat. Lantai pertama dipenuhi pedagang sembako, sayur, buah, hingga daging lantai kedua difokuskan untuk perhiasan dan pakaian; sedangkan lantai ketiga dilengkapi sarana olahraga dan lapangan baru.
Di balik fasilitas tersebut, Maria menyampaikan harapannya agar pemerintah juga menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang masih berjualan di luar area pasar. Menurutnya, keberadaan PKL memang membuat pasar terlihat ramai, namun kerap merugikan pedagang resmi yang membayar sewa.
“Sistem di sini kan pakai sewa dengan sertifikat sampai batas waktu tertentu, bukan hak milik. Jadi harusnya semua tertib, biar adil buat pedagang yang di dalam,” tutup Maria.