Program Makan Bergizi Gratis Polres Tulungagung Jadi Sorotan Ahli Gizi Jepang
- ANTARA
VIVA Tangerang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tulungagung, Jawa Timur, mendapat apresiasi tinggi dari tim ahli gizi Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). Mereka menilai pelaksanaan program ini layak dijadikan role model penerapan gizi seimbang di tingkat daerah.
“Kami sangat terkesan melihat antusiasme anak-anak dan kualitas penyajian menu MBG di Tulungagung. Standar higienitas maupun kandungan gizinya tergolong sangat baik,” ujar pakar gizi JICA Ryu Nakahira saat kunjungan lapangan, Minggu (14/9).
Standar Tinggi ala Jepang untuk Program MBG
Dalam kunjungannya, tim JICA menelusuri setiap proses penyelenggaraan MBG, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan makanan, pemorsian, distribusi, hingga pencucian peralatan.
Ryu menjelaskan bahwa Jepang memiliki pengalaman panjang melalui program kyushoku yang telah berjalan selama lebih dari 135 tahun. Menurutnya, kemitraan JICA dengan Indonesia akan semakin memperkuat upaya peningkatan gizi nasional.
“Kami berharap kerja sama ini bisa segera diwujudkan agar manfaat MBG semakin luas dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Dukungan Penuh dari Polres Tulungagung
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi menyatakan dukungan total terhadap program MBG. Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya penyediaan makanan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk membentuk generasi emas 2045.
“Program MBG adalah langkah nyata untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing,” ujarnya.
Program MBG di Tulungagung menyasar anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk menjamin kualitas, tim Sidokkes Polres melakukan uji keamanan pangan setiap hari, mulai dari pemeriksaan formalin, arsenik, nitrit, hingga uji organoleptik.
Keberhasilan program MBG di Tulungagung menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan mitra internasional dapat menghadirkan standar baru dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari JICA, diharapkan program ini bisa direplikasi di daerah lain sebagai upaya mencetak generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
Sumber: ANTARA